Mohon tunggu...
Wiselovehope aka Poetvocator
Wiselovehope aka Poetvocator Mohon Tunggu... Novelis - Desainer Komvis dan Penulis Lepas. Unik, orisinal, menulis dari hati.

aka Julianti D. ~ Instagram: @wiselovehope Https://linktr.ee/wiselovehope Https://pimedia.id/wiselovehope Email: wiselovehope@gmail.com Akun Opinia: Julianti Dewi (Wiselovehope) Akun Tiktok: juliantiwiselovehope Akun X:@wiselovehope Akun Threads: @wiselovehope

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Teman atau Sahabat Sejati: Haruskah Terima Apa Adanya?

22 Oktober 2022   06:51 Diperbarui: 22 Oktober 2022   07:01 1504
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi via Pinterest

Pertemanan dan persahabatan bisa dimulai kapan saja baik di dunia nyata maupun maya. Jika kita merasa cocok dan nyaman dengan seseorang, bukan tak mungkin kita akan berinteraksi secara teratur dengan dirinya. Minat yang sama, rasa sehati, dan lain-lain membuat kita mudah jatuh hati. Bukan cinta, ya, melainkan rasa simpati dan empati yang lebih dari sekadar kenal.

Namun di balik begitu mudahnya mendapatkan teman atau sahabat, perlu kita waspadai juga motif-motif pertemanan yang mungkin baik/tulus atau malah sebaliknya.

Dimulai dari yang baik/positif dulu, berikut maksud persahabatan.

Baca juga: Pendiam

1. Bertukar isi hati dan informasi.

2. Memperluas relasi.

3. Bekerja sama dalam banyak hal.

4. Mencari kecocokan (jodoh) untuk yang masih lajang.

5. Saling menguatkan dan membela jika salah satu sahabat kita dalam kesulitan.

Sedangkan motif pertemanan yang sebaliknya menurut pengalaman dan pengamatan:

1. Ingin mengajak kita mengikuti kelompok kegiatan atau komunitas tertentu. Waspadai jika kenalan baru terlalu ramah, barangkali ia sedang memprospek kita. Syukur-syukur jika maksudnya positif, bagaimana jika tidak? (misalnya jika kita menolak, ia malah menjauhi.)

2. Ada maunya, alias mengharapkan sesuatu yang lebih dari kita. Misalnya ingin meminjam dana atau barang. Jangan terlena dan percaya begitu saja, apalagi sampai lengah dan tertipu.

3. Motif-motif lainnya yang sudah pasti harus kita selidiki begitu kita mencium gelagat yang kurang baik. Misalnya lajang mencoba membuat kita tertarik kepadanya walaupun kita sudah berkeluarga.

Tak bermaksud mengajak kita untuk selalu curiga dan over protektif dan selektif, akan tetapi tak ada salahnya jika kita mengetahui arah pergaulan dan persahabatan yang benar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun