Mohon tunggu...
Wiselovehope aka Poetvocator
Wiselovehope aka Poetvocator Mohon Tunggu... Novelis - Desainer Komvis dan Penulis Lepas. Unik, orisinal, menulis dari hati.

aka Julianti D. ~ Instagram: @wiselovehope Https://linktr.ee/wiselovehope Https://pimedia.id/wiselovehope Email: wiselovehope@gmail.com Akun Opinia: Julianti Dewi (Wiselovehope) Akun Tiktok: juliantiwiselovehope Akun X:@wiselovehope Akun Threads: @wiselovehope

Selanjutnya

Tutup

Love

Pasangan Kita, (Belahan) Jiwa dan Diri Kita, Jauhi KDRT!

19 Oktober 2022   08:16 Diperbarui: 19 Oktober 2022   08:20 200
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi via Pixabay

Menyoroti fenomena KDRT pasangan artis yang sedang marak, tentang perbuatan kekerasan dalam rumah tangga, pelaporan dan pemaafan, izinkan saya turut berbagi pengalaman.

Sebagai seorang istri selama hampir 13 tahun dan ibu selama 11 tahun, saya bersyukur dikaruniakan keluarga yang damai sejahtera. Akan tetapi sayangnya tidak semua pasangan dan keluarga mengalami hal yang sama.

Sesungguhnya tidak ada tips dan trik khusus untuk menjalani kehidupan rumah tangga yang bahagia, semua semata-mata karena karunia Tuhan Yang Maha Esa. Namun alangkah baiknya jika kita berusaha mengubah pola pikir dan mencoba beberapa hal berikut ini:

1. Anggaplah pasangan yang sudah ditakdirkan kepada kita sebagai diri kita sendiri. Bukan hanya seseorang yang serumah, berbagi ini itu jiwa-raga, bahkan hanya pendamping-pemberi nafkah saja. Kita harus merawat perasaan dan juga fisiknya. Memperhatikan diri sendiri kita bisa, apakah sulit memperhatikan suami istri juga? Tidak harus dengan memanjakan, cukup dengan memperlakukannya seperti diri kita sendiri.

2. Anggaplah pasangan sebagai penutup kekurangan kita, bukan pengoreksi! Artinya, pasangan harus saling melengkapi, bukan menggurui atau memerintah. Antara sayap kanan dan sayap kiri semua sama penting, tak ada yang lebih dominan saat seekor burung atau pesawat terbang di udara. Satu saja terluka atau patah, burung atau pesawat itu akan celaka.

3. Anggaplah pasangan sebagai diri kita yang lebih baik. Sekali lagi, bukan sebagai guru atau bos, melainkan seseorang yang menjadi alter ego atau better half, istilah bulenya. Jadi sebelum bertindak, akan jauh lebih baik ia kita libatkan, mintai pendapatnya, hargai opininya.

Mengenai kekerasan, sebaiknya jangan beri peluang rasa kecewa, sakit hati atau apapun rasa tak enak dipendam sendiri. Jika ada rasa marah atau ketidaksetujuan, segera bicarakan baik-baik dahulu antara pasangan. Jika terlanjur mengalami, jangan ragu untuk melaporkan. Jadilah konsisten, tak perlu bucin.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun