penulis dua dunia atau istilah pribadi Kak Jul 'amfibi', beberapa bulan ini Kak Jul sedang menjajal dan merasakan dua-duanya, online dan offline sekaligus. Ada beberapa buku cetak dan ada juga buku online terbit di platform dan juga 2 buku e-book dengan nama pena yang sama, Wiselovehope.
Sebagai seorangNamun ada satu hal yang sedikit unik dalam dunia novel online atau novel berbasis platform yang lebih kondang beredar di dunia maya ketimbang di kalangan penikmat buku cetak sejati.
Istilah yang sedang populer belakangan ini, Otor Femes, sering disematkan kepada para penulis novel yang memiliki banyak pengikut atau pembaca setia yang konon selalu berada di beranda alias halaman depan sebuah platform, baik di aplikasi maupun website.
Sayangnya, secara jujur dan gamblang menurut opini pribadi Kak Jul (yang belum juga merasa selevel dengan para Otor Femes ini walau sudah ada di beranda sesekali) para Otor Femes ini tak semuanya benar-benar layak disebut Real Famous Author.
Pengertian Real Famous Author dalam konteks ini bukan berarti sudah menjadi seorang pengarang best seller atau terkenal seperti J.K Rowling, Tere Liye atau Agatha Christie, ya.
Melainkan mereka yang benar-benar menulis dari hati, memiliki pembaca setia, tak mengejar jumlah kata demi bonus atau penghasilan semata-mata.
Mereka mungkin lebih banyak diam, menulis dan menulis saja, tak suka atau sering pasang tampang, jauh lebih humble, dan juga tidak semata-mata membanggakan penghasilan walaupun dianggap bisa memotivasi para penulis pemula lain (yang dalam dunia maya disebut Otor Remahan Rengginang seperti halnya Kak Jul beberapa saat yang lalu.)
Kadang sebagai penulis dua dunia, Kak Jul sedih juga bila seorang oknum Otor Femes bercuap-cuap di status media sosialnya semisal: "Aku tidak mengizinkan tulisanku diedarkan (atau di-copas) meski mencantumkan namaku sekalipun."Â Miris sekali, jika seorang penulis yang mulai 'terkenal' di mata sebagian pembaca gegara dibaca ratusan ribu atau jutaan kali, sudah mendapatkan mungkin puluhan atau jutaan Rupiah atau Dolar, mulai merasa tinggi hati dan memiliki nama besar?
Bahkan penulis-penulis Real Famous Author (yang bahkan sudah jauh lebih mendunia) pun mengizinkan kata-kata mereka dikutip dan disebarkan, asal bukan diplagiasi, tentunya tidak akan menjadi masalah, bukan?
Karena itu sebagai sesama penulis, mari kita berkaca kepada The Real Famous Author. Mau belajar terus, menerapkan ilmu padi, kian berisi kian tunduk. Memiliki pendapatan besar dan banyak penggemar bukan berarti kita sudah hebat dan menjadi orang berbeda. Seorang penulis sejati akan terus belajar seumur hidupnya, terus memotivasi, menghibur dan mencerahkan, hingga akhirnya literasi yang ia wariskan menjadi abadi, terus dibaca dan dikenang banyak orang.
Salam, Kak Jul.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H