Malam itu, Rey membawakan kejutan lagi untuk Joy. Sebuah 'peti harta karun' yang besar sekali, ia letakkan di dalam pondok cinta mereka.
"Kamu nemu harta karun? Ini harta bajak lautkah?" polos Joy, tapi ia sebenarnya agak 'tahu' itu apa. Tadi siang sudah ada bocoran dari sang pangeran imut.
"Pesta Piyama, dan ini prop-nya." Rey menyeringai nakal. "Impianmu sejak kecil kan, tapi yang ini plus plus dan ada aku.."
"Rey juga ikutan?"
"Aku mah tetap jadi pangeran saja, atau kau mau aku jadi incubus?" seringai Rey tambah lebar, mata sipitnya berkilauan.
"Idih, seksi tapi serem. Aku lebih suka kau yang innocent."
"Tapi liar di ranjang. Joy has unleashed the beast within me." Rey pura-pura menerkam istrinya.
"Eh, jangan buru-buru ah, enggak lucu." Joy meleletkan lidah, menghindar, bersembunyi di balik peti.
"Yuk buruan kita buka, penasaran."
"Kuncinya ada di balik celanaku." goda Rey. "Ambilkan? Takut ya?"