Mohon tunggu...
Wiselovehope aka Poetvocator
Wiselovehope aka Poetvocator Mohon Tunggu... Novelis - Desainer Komvis dan Penulis Lepas. Unik, orisinal, menulis dari hati.

aka Julianti D. ~ Instagram: @wiselovehope Https://linktr.ee/wiselovehope Https://pimedia.id/wiselovehope Email: wiselovehope@gmail.com Akun Opinia: Julianti Dewi (Wiselovehope) Akun Tiktok: juliantiwiselovehope Akun X:@wiselovehope Akun Threads: @wiselovehope

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

The Prince & I (31): Sang Pangeran & Aku (preview)

22 Januari 2021   18:27 Diperbarui: 25 Maret 2021   12:17 418
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Koleksi karya @wiselovehope

"Kita belum tahu apakah motivasinya kali ini tulus, atau masih sama seperti saat kami sekolah dulu. Chelsea takkan mau mengeluarkan uang sepeserpun membeli foto-foto candid Rey-Putri Zoy, eh, Joy, dari paparazzi Liz apabila tak akan balik modal atau mendapat keuntungan yang lebih besar."

Kata-kata Putri Agnez yang membuka borok Putri Chelsea itu tak ayal membuat duo Putri jahat mengerang penuh kemarahan.

"Aargh !!! Agnez, biasanya kau nerd abis tapi hari ini berani juga kau ngomong di depan orang banyak !!! Kami takkan pernah memaafkanmu !!! Awas !!!" Mereka berdua pasang kuda-kuda hendak menyerbu Agnez, seperti dulu mereka pernah lakukan di sekolah, menindas cewek-cewek lemah.

"Wah, tak bisa dibiarkan. Ayo kalian berdua, keluar dari sini." Yin dan Yang sedari tadi ada di pojok, mengawasi dalam diam, namun kali ini mereka turun tangan. "Pengawal dan pengawas Royal Game, kedua putri ini tidak bermotivasi baik semenjak pertama kali tiba dalam kontes ini, merundung Putri Agnez dan juga Joy. Amankan mereka."

Tentu saja, tak lama, kedua gadis cantik itu sudah digiring keluar dari ballroom sambil mencak-mencak.

"Ini belum berakhir !!! Awas kalian semua !!!"

Yin dan Yang beralih pada Pangeran Rey yang masih berdiri di podium, belum bicara lebih lanjut mengenai keputusannya. Joy resah memandangnya.

"Rey, jangan begitu. Aku tak ingin kau pergi dari sini meninggalkan keluargamu. Ayahmu tetap ayahmu, raja, dan kau satu-satunya keturunannya. Kau tak boleh mengecewakannya dengan lebih memilihku dan meninggalkan Evertonia."

"Joy, aku.. Aku.." Rey gundah. "Tapi aku tak ingin menjadi raja. Aku tak bisa menjadikanmu ratu."

"Bro Rey, kau serius mau meninggalkan semua statusmu?" Yin berbisik.

"Begini saja," bisik Yang. "Bagaimanapun kalian berdua sudah menang. Hubungan kalian ini resmi dan diakui Evertonia, walau jalan menuju pernikahan masih panjang. Kau boleh pergi ke manapun kau suka,

Tapi jangan lepaskan keluargamu, raja kami adalah juga ayahmu, bagaimanapun tetap ayahmu, dan tak bisa menjadi mantan ayah.

Pergilah kembali ke Evernesia, ambil liburan, lanjutkan kuliah, dan tetap bersama Joy,"

"Tanpa meninggalkan keningratanku, dan tugas masa depanku?"

"Ya. Itu masih sangat lama, entah kau mau jadi raja atau tidak, kita belum memiliki solusinya. Tapi kami mohon. Jangan lepas statusmu sebagai pewaris tahta. Orang lain tak ada yang bisa menggantikanmu. Evertonia membutuhkanmu."

Rey akhirnya tersenyum lagi. "Ya. Seperti dahulu lagi. Aku bisa tetap berbakti pada negaraku tanpa harus duduk di atas tahta. Baiklah. Ini keputusanku, Evertonia.

Karena aku sudah menjadikan Joy pemenang dan mengumumkannya hari ini, aku tak jadi mengundurkan diri dari keningratanku. Tapi izinkanlah aku tetap bersamanya sampai tiba waktunya aku kembali ke mari."

Seisi istana tertegun mendengar pernyataan terkini Pangeran Rey itu.

Ya, tak perlu menjadi raja yang duduk di atas tahta seperti ayah. Rey tetap bisa menjadi pahlawan bagi Evertonia suatu hari nanti. Apalagi ia kini bertambah dewasa dan bersemangat setelah bertemu dengan Joy.

"Evertonia, izinkanlah pangeran kalian ini pamit lagi menempuh studi di Evernesia, dan suatu saat nanti aku berjanji, akan kembali membenahi negeri ini, mungkin bila tak bisa menjadi raja, tetap aku akan setia berbakti bersama kekasihku Joy."

Hadirin mula-mula diam, tapi Putri Agnez  mulai bertepuk tangan. "Yeah, Pangeran Rey dan Joy si Jelata !!! Mereka pasangan idola kita, dengan berani mendobrak tradisi dan setia menanti hingga menyatakan diri secara terbuka. Ayo kita restui hubungan mereka ini dan belajar untuk tak terlalu terpaku pada undang-undang monarki yang sudah beratus tahun tak berganti."

(ikuti kelanjutannya hanya di Noveltoon)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun