Mohon tunggu...
Wiselovehope
Wiselovehope Mohon Tunggu... Novelis - Desainer Komvis dan Penulis Lepas. Unik, orisinal, menulis dari hati.

aka Julianti D. ~ Instagram: @wiselovehope Https://linktr.ee/wiselovehope Https://pimedia.id/wiselovehope Email: wiselovehope@gmail.com Akun Opinia: Julianti Dewi (Wiselovehope) Akun Tiktok: juliantiwiselovehope Akun X:@wiselovehope Akun Threads: @wiselovehope

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

The Prince & I (29): Sang Pangeran & Aku (preview)

21 Januari 2021   21:11 Diperbarui: 25 Maret 2021   12:23 341
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Rey..."

"Ada apa? Sebelum kita buka pintu ini, adakah sesuatu yang ingin kau sampaikan, Joy?"

"Umm, anu, aku.." Joy menggigit bibir bawahnya. "Ingin kubuat pengakuan kecil sebelum kita melangkah lebih jauh."

Rey terperangah. "Hah, apa itu?"

"Sesuatu yang kulakukan sebelum kita bertemu."

Uh, Rey jadi deg-degan. Semoga bukan hal yang buruk.

"Dulu aku pernah datang ke rumahmu jauh sebelum kita merasakan ada sesuatu di antara kita berdua."

"Oh ya? Jangan-jangan.."

"Aku mengintipmu. Ingin tahu di mana rumahmu, jangan-jangan alamat palsu atau kau cowok fiktif atau penipu. Kulihat kau benar ada di sana, sebelumnya aku sempat diam-diam duduk di atas sepeda motormu lalu motor itu... Gedubrak. "

Pipi Rey tiba-tiba menggembung, menahan tawa yang hendak lepas. Tangannya yang bersarung putih bergerak menahan mulutnya yang hendak berkata, "Kukira.. A ha ha ha ha." Akhirnya ia tertawa lepas juga, hingga pipinya merona, matanya tenggelam nyaris terpejam sampai meneteskan air mata. "Oooh, pengakuan itu toh! Kukira apa."

"Kau tak marah? Apakah motormu rusak?" Joy terheran-heran.

"Tidak marah dan tak rusak kok. Sudah kuduga. Sebenarnya aku pasang CCTV di teras rumah, jadi pelakunya tentu sudah tertangkap kamera. Dan tertangkap olehku plus kukurung di dalam hatiku."

Rey !!! - Joy merasa legaan.

"Yuk masuk. Berjanjilah kau akan melakukan dansa ini sebisamu, sepenuh hatimu. Walau kau bukan penari, bukan balerina, bukan pedansa, tapi kau bisa bergerak.

Bergeraklah dengan hatimu dan sepenuh perasaanmu."

"Baik, pak guru dansaku yang imut."

"Wah, akhirnya !!!" MC Mr. Brokoli yang berambut hijau dengan lega berseru lantang di mikrofonnya.

"Pangeran Rey berhasil menemukan Putri Zoy dan kejutan !!! Yang Mulia tak lagi mengenakan kacamata hitamnya !!! Kini kita bisa melihat sendiri bagaimana intens dan panasnya hubungan antara pria dan wanita, maksud saya, antara Pangeran Rey dengan putri dari kaum ningrat Pilihannya." Mr. Brokoli tak henti-hentinya berkipas seolah kepanasan.

"Cuih, kenapa Bebek Jelek itu muncul lagi, kukira ia sudah kabur pulang ke kandangnya dan takkan pernah kembali lagi." nyinyir Putri Chelsea sambil memanyunkan bibir.

"Pake gandeng-gandengan segala lagi." tambah Putri Velove dengan nada jijik.

"Rey betul-betul cowok malang berselera rendah, mau saja pegang-pegangan dengan putri gak jelas itu." tambah Chelsea lagi.

"Mereka bikin iri banget, tapi lihat aja nanti, jangan sampai Rey menjerit kaget bila si Bebek Jelek menginjak kakinya." Velove tertawa ngakak, "Ups, etika, etika." Mereka pun terdiam saat pasangan Pangeran Rey dan Putri Zoy alias Joy melewati kursi mereka menuju ke tengah ruang ballroom yang menjadi arena dansa.

Semua mata hadirin memandang kagum. Mereka tersenyum antara takjub dan heran, putri berpenampilan tomboy dengan rambut bob cokelat kemerahan yang satu ini bagaikan langit dan bumi dengan Pangeran Rey yang cute dan baby face.

Putri Agnez yang juga mereka lewati juga tersenyum dan memberikan dukungan lewat acungan jempol dan tepuk tangan.

"Yeah, kalian serasi sekali, Putri Zoy. Pangeran, jangan sampai lepas."

Mereka berdiri berhadapan dan mengambil posisi seperti yang Rey sudah ajarkan di taman. Joy berusaha tenang, ditatapnya mata sipit Rey yang hitam kecoklatan dalam-dalam, seolah mencari ketenangan.

Seisi ruangan menahan napas. Intro musik mulai mengalun memecah kesunyian, iringan orkestra kerajaan memainkan lagu yang indah, paduan piano, biola, alat musik tiup dan bas mengalun serasi memainkan irama klasik yang judulnya Joy lupa, tapi sangat familiar, sangat romantis.

(ikuti kelanjutannya hanya di Noveltoon)

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun