Joy yakin, Rey tahu ia bukan gadis tomboy yang gampang menyerah. Bukan tipe cewek lemah seperti di zaman sekolah dulu.
Mama pasti selalu menontonku di televisi bersama teman-temannya, aku ingin sekali ia bangga. Mantunya calon raja, walau Rey tak ingin menjadi raja. Anyway, bukan itu yang mama suka. Mama suka Rey karena Rey baik, sopan dan lucu. Mirip papaku dulu. Dan aku akan mempertahankan pemuda yang baik itu untuk mama, bukan karena sifatnya saja, tapi karena kami saling mencintai.
Uh, kok jadi teringat mimpi semalam. Malu juga sih, mimpi bulan madu atau apalah. Apakah itu wahyu masa depan? Apakah suamiku adalah Rey? Aku sungguh tak sabar lagi. Nanti malam, kembali bersama Rey dan makan seperti kami dulu sering masak-masak di rumah! Uh, harus tampil cantik. Harus kelihatan menarik!
Petang itu Joy diantarkan pengawal ke sebuah gazebo di taman kerajaan nan didekorasi sangat indah dengan banyak sekali lilin dan lampion, berhias penuh bunga mawar merah segar wangi semerbak, menghadap danau kerajaan maha luas dimana ratusan ekor angsa putih bercengkerama dengan bebas. Di samping gazebo, grup musik kwartet gesek berseragam cantik memainkan lagu instrumental yang romantis.
Kehidupan istana sangat menakjubkan seperti di negeri dongeng. Apa saja yang diimpikan manusia ada di sini, yang biasanya hanya ada dalam imajinasi.
Sangkar emas yang diidamkan banyak orang, termasuk aku dulu - pikir Joy agak sedih. Rey tentu terkekang, kesepian, tak nyaman dengan masa depan yang sudah pasti terjamin.
"Putri Zoy. Kau sudah datang !!" Pangeran Rey tak lama kemudian  tiba.
Joy terhenyak. Rindu. "Ya, aku..."
Sadar kalau mereka tak hanya berdua, melainkan ada kru TV dan kamerawan mengikuti untuk keperluan syuting Royal Games of Love, Joy yang tadinya merasa girang, sedikit kecewa. Ternyata bukan kencan privat. Rey pun masih mengenakan kacamata hitamnya, jadi Joy tak bisa melihat langsung mata sipit seksi yang sangat ia rindukan itu.
(ikuti kelanjutannya hanya di Noveltoon)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H