Mohon tunggu...
Wiselovehope
Wiselovehope Mohon Tunggu... Novelis - Desainer Komvis dan Penulis Lepas. Unik, orisinal, menulis dari hati.

aka Julianti D. ~ Instagram: @wiselovehope Https://linktr.ee/wiselovehope Https://pimedia.id/wiselovehope Email: wiselovehope@gmail.com Akun Opinia: Julianti Dewi (Wiselovehope) Akun Tiktok: juliantiwiselovehope Akun X:@wiselovehope Akun Threads: @wiselovehope

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

The Prince & I (24): Sang Pangeran & Aku (preview)

18 Januari 2021   19:00 Diperbarui: 25 Maret 2021   12:51 202
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Koleksi karya @wiselovehope

"Mawarku, kutemukan sendiri, apa yang harus kulakukan?" Joy melihat sekali lagi mawar di tangannya.

Ini hakku. Haruskah kulakukan ini?

Menyerahkan mawar yang ia temukan dengan susah payah kepada putri Agnez, yang mengingatkannya pada dirinya sendiri yang di-bully orang saat sekolah dulu. Kedua putri 'jahat' yang mengambil mawar Putri Agnez dan sepertinya di ujung sana sedang tersenyum dengan penuh kemenangan.

Apabila ia biarkan Putri Agnez menangis sendiri di sini, sungguh tak tega. Ia melihat putri ini tak sama seperti yang lainnya, lebih mirip dan hampir sama nerd dan polosnya seperti dirinya sendiri.

"Ini, ambillah milikku."

"A.. Apa? Apa kau yakin? Tapi bila begitu, kau akan.." Putri Agnez terperangah tak percaya.

"Ya, tapi peluangku di sini toh kecil. Kurasa kau lebih berhak untuk maju, Putri Agnez." Joy hampir menangis. Tapi ia tahu, mengikuti kata hati kecilnya, ia harus berbuat baik. Daripada aku menari di atas penderitaan orang lain, biarlah aku yang mengalah, permainan ini sudah selesai. Aku pulang ke Evernesia. Tak ada gunanya melawan kecurangan Putri Chelsea dan Velove.

"Te.. Terima kasih, Putri Zoy." Putri Agnez tergagap, menerima mawar dari Joy sambil tersenyum lebar.

Selamat tinggal, Rey.

Sementara itu, dari kejauhan sesosok tubuh tersembunyi dalam kegelapan diam-diam telah berhasil menjepretkan kameranya. Ia dapat semua yang ia inginkan, termasuk merekam adegan dan pembicaraan di kebun bunga itu.

"3, 2, 1. Waktunya habis," MC Mr. Brokoli mengumpulkan semua peserta. Putri Chelsea dan Putri Velove tersenyum lebar-lebar dengan bibir merah dan gigi putih berkilau sambil melambai-lambaikan kedua mawar mereka. Putri Agnez menyusul dengan malu-malu menunjukkan mawarnya, yang sebenarnya ia peroleh dari Joy. Sementara Putri Zoy tak membawa apa-apa. Ia melangkah ringan, walau hatinya terasa sangat berat.

"Uh, 1,2,3, ada total 3 tangkai mawar milik Putri Chelsea, Velove, Agnez, mereka tampaknya berhasil maju ke babak final. Dan Putri Zoy, tampaknya.." Mr. Brokoli tampak sedih, "Sesuai peraturan yang berlaku, Anda semua yang mendapatkan mawar tersembunyi berhasil maju ke babak final dan tetap tinggal di sini, tetapi mohon maaf yang sebesar-besarnya, agaknya Putri Zoy kali ini tampaknya harus meninggalkan tempat ini sesegera mungkin, kemasi barang-barang Anda, ucapkan selamat ting.."

"TUNGGU." Suara seseorang memutus pengumuman si MC.

(ikuti kelanjutannya hanya di Noveltoon)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun