Dear Rey, Pangeranku yang Pemberontak. Di padang lavender ini, kuharap bisa menjumpai sosokmu. Walau sebentar saja. Tapi padang bunga keunguan maha luas ini sunyi saja, tak ada tanda-tanda kehadiran seorangpun, hanya desir angin lembut sesekali membelai telingaku.
Joy duduk di tengah-tengah jalan setapak kecil yang membelah padang bunga itu, berharap bisa menenangkan diri dari sedikit tekanan yang baru dialaminya.
Berada di istana mewah tak selamanya menyenangkan, ditambah intervensi dan intimidasi dari pihak tak berwenang, saingan-saingan putri-putri Disni berwajah super cantik, tapi berwatak sangat mengerikan.
Rey, sekarang aku mengerti kenapa kau pergi dari sini. Hidup bersama ayahanda Raja, yang jadi idaman semua orang, barangkali sama saja dengan apa yang barusan kualami. Tekanan, tuntutan, dan perundungan begitu tinggi. Kau pasti  harus selalu sempurna di matanya. Kau adalah pewaris tahta, namun sebelum kau kelak akan dapatkan, kau harus lebih dulu 'berkorban'. Kehilangan cita-citamu, kehilangan kehidupan 'normal' yang dibenci dan disesali banyak orang biasa.
Mereka kira, "oh betapa beruntungnya para ningrat berdarah biru, lahir dari kelimpahan dan hidup dalam ketenaran."
Rey, aku tak ingin kau tinggalkan semua itu demi aku. Tapi asal apa yang kau idamkan tercapai, aku sungguh bahagia.
Sementara itu, di mana Pangeran Rey berada? Ia malah pergi ke tepi pantai. Tanpa diketahui siapa-siapa, ia menyelinap keluar dari istana, seperti biasa dilakukannya saat ia masih remaja.
(ikuti kelanjutannya hanya di Noveltoon)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H