Mohon tunggu...
Wiselovehope aka Poetvocator
Wiselovehope aka Poetvocator Mohon Tunggu... Novelis - Desainer Komvis dan Penulis Lepas. Unik, orisinal, menulis dari hati.

aka Julianti D. ~ Instagram: @wiselovehope Https://linktr.ee/wiselovehope Https://pimedia.id/wiselovehope Email: wiselovehope@gmail.com Akun Opinia: Julianti Dewi (Wiselovehope) Akun Tiktok: juliantiwiselovehope Akun X:@wiselovehope Akun Threads: @wiselovehope

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

The Prince & I (21): Sang Pangeran & Aku (preview)

15 Januari 2021   11:35 Diperbarui: 25 Maret 2021   12:55 166
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Kalian mau apa dariku?" tanya Joy, berusaha untuk tetap tenang, tak terprovokasi.

Di-bully, ia sudah biasa. Di sekolah dahulu, saat ia masih begitu polos dan nerd, teman laki-laki tak ada yang suka padanya, jadi ia begitu sering diejek : kutu buku, profesor, mata empat. Bukan tipe cewek favorit semua cowok.

Tapi kali ini dua putri cantik yang seharusnya begitu baik hati seperti putri Disni, malah berubah menjadi malaikat bertanduk. Hanya tak bersayap dan berbuntut iblis.

Joy bisa mencium aroma permusuhan yang begitu anyir, yang tak mudah untuk dilawan begitu saja atau diabaikan.

Apa yang harus kulakukan?

"Jauhi Pangeran Rey, Putri Asing. Kau tak bisa mengambilnya begitu saja." Putri Chelsea berbisik di telinga Joy dengan napas sewangi bunga namun bernada sebusuk sampah. "Pangeran Rey adalah teman masa kecilku, cinta monyetku, kami pernah kencan sat SMU. Jadi tentu saja aku menang banyak di matanya, kami saling mengenal sampai sedekat-dekatnya, seakrab-akrabnya, sedalam-dalamnya."

Dan Putri Velove menambahkan, "Mereka calon raja dan ratu masa depan yang ideal."

Putri Chelsea mendekat lagi, dicengkeramnya lengan Joy sekuatnya dengan kuku-kuku jari palsunya yang berkuteks mengkilap hingga kulit Joy nyaris luka. Sakit, namun Joy tak kuasa melepaskan.

"Ingat itu baik-baik. Kau tak punya kesempatan. Bila kau nekat, kami takkan segan memberi pelajaran berharga untuk kau bawa pulang ke Outer Evertonia."

Ha - ha- ha -ha -ha.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun