Mohon tunggu...
Wiselovehope aka Poetvocator
Wiselovehope aka Poetvocator Mohon Tunggu... Novelis - Desainer Komvis dan Penulis Lepas. Unik, orisinal, menulis dari hati.

aka Julianti D. ~ Instagram: @wiselovehope Https://linktr.ee/wiselovehope Https://pimedia.id/wiselovehope Email: wiselovehope@gmail.com Akun Opinia: Julianti Dewi (Wiselovehope) Akun Tiktok: juliantiwiselovehope Akun X:@wiselovehope Akun Threads: @wiselovehope

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

The Prince & I (18): Sang Pangeran & Aku (preview)

13 Januari 2021   13:02 Diperbarui: 25 Maret 2021   12:59 210
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Koleksi karya @wiselovehope

"Putri Zoy dari Outer Evertonia" pun masih terbengong tak percaya saat dirinya tiba-tiba seperti 'disulap' oleh tongkat sihir Ibu Peri, dari tomboy kelas berat yang nyaris maskulin tiba-tiba diberi gaun putih bermodel formal dengan aksen emas ala Putri, walau bukan yang panjang menyapu lantai. Diberi sepasang sepatu hak tinggi baru yang keren. Kacamatanya dilepas, digantikan sepasang softlens baru yang pasti susah dicari karena minusnya yang cukup tinggi. Juga jari-jemarinya yang biasa polos dimanikur, diberi pulasan kuteks plus sentuhan make-up profesional di wajahnya yang biasa pucat. Rambutnya yang cokelat kemerahan sedikit digulung agar lebih bergelombang. Bibirnya dipoles lipstik dengan sangat rapi. Hasilnya? Pangling banget.

Jadi, kalau tomboy kutu buku nerdy didandani begini bisa lumayan cantik juga. Total makeover kata orang-orang.

Dan akhirnya saat yang paling dinanti-nantikan itu pun tiba. Putri Zoy dan keempat lawannya siap diadu di atas panggung istana. Live show, kata ksatria Yin Yang yang mendampingi dari balik layar. Seorang pemandu acara laki-laki ternama yang dandanannya norak abis, Mister Brokoli (namanya demikian karena rambutnya yang keriting dicat hijau jadi mirip banget sayuran sehat itu), akan memandu keseluruhan acara yang ditonton jutaan pasang mata di Evertonia, Evernesia dan seluruh dunia Ever.

"Langsung disiarkan dari Istana Evertonia, inilah Royal Evertonia Game of Love yang akan menjadi ajang pencarian cinta sejati Yang Mulia Pangeran Rey!" Mr. Brokoli mengumumkan dengan suara menggelegar di atas panggung mewah yang berada tepat di depan tahta kerajaan. Tahta itu kosong, tak ada tanda-tanda kehadiran Pangeran Rey maupun Raja. Beberapa kamera dan lampu studio menyinari seisi ruangan yang ditata seperti ballroom di pesta-pesta fantasi.

Di bawah panggung beberapa ratus kursi diisi undangan terpilih, tentunya para pembesar Evertonia, bangsawan dan pejabat penting.

"Sekarang mari kita sambut Pangeran Muda kita, Putra Mahkota Rey dari Evertonia!"

Deg. Sudah berbulan-bulan aku tak melihatnya. Sekarang bagaimana wajahnya, apakah masih sama seperti pertama kali kami bertemu?

Joy merasa gemetar. Airmatanya mulai terbit.

Yin dan Yang sepertinya sadar akan hal itu, mereka buru-buru memakaikan sebuah kacamata hitam pada Joy. "Jangan menangis, nanti penilaianmu turun." kata mereka. "Ayo, tegar. Dan cuek saja, jangan lupa senyum."

"Maaf, baiklah, aku akan berusaha semaksimal mungkin."

Dan di atas tahta itu, dari balik layar sesosok tubuh berseragam kerajaan resmi yang juga berwarna putih emas hadir, membuat seisi istana sunyi senyap dan memberi hormat. Ia berkacamata hitam. 

Rey! Joy langsung mengenali. Astaga. Ia betul-betul ada di sini. Rey, ini aku. Aku datang!

Tapi Pangeran Rey tak melihat ke arahnya. Sepertinya angkuh. Dengan sikap formal diangkatnya tangan kanannya yang bersarung putih, seperti memberi sambutan. Bibirnya tak tersenyum. Ia tak sedikitpun melihat ke arah penonton. Juga ke tempat Joy dan para kontestan duduk.

Uhh, tak seperti Rey yang kukenal dulu, tak mirip dia sama sekali. Joy merengut kesal.

Yin dan Yang lagi-lagi berbisik, "Sabar, di sini Pangeran kita harus netral. Ia telah dididik keras untuk itu. Perasaannya harus disembunyikan, makanya ia wajib memakai kacamata itu."

"Keren, tapi jelek ah. Aku lebih suka matanya yang kecil, sipit tapi seksi." aku Joy.

"Sekarang kami panggilkan putri pertama. Putri Chelsea dari Evertonia Barat. Silahkan maju ke depan." Mr. Brokoli memberi mikrofon, tempat dan waktu kepada kontestan pertama.

Joy ternganga. Putri tinggi berambut panjang, pirang berkilau yang sangat cantik. Gaunnya seragam dengan Joy, tapi ia sangat anggun dan percaya diri. "Aku Putri Chelsea, sahabat masa kecil Pangeran Rey. Kuharap Rey masih ingat padaku. Kami dulu cinta monyet dari SD, betul Rey?" tanpa malu-malu ditatapnya Sang Pangeran yang duduk di tahta. Rey hanya tersenyum kecil, tanpa emosi.

"Hobiku berdansa dan aku adalah pemenang berbagai kontes dansa kerajaan. Semoga aku menang." dilemparkannya ciuman jarak jauh ke Pangeran Rey, yang membuat Joy merasa ngap-ngapan. Duh, kok saingan berat begini ya. Aku tak bisa dansa. Joget saja kaku seperti robot. Bisa patah tulang-tulangku kalau dipaksa berdansa. - murung Joy malu.

(ikuti kelanjutannya hanya di Noveltoon)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun