Mohon tunggu...
Wiselovehope aka Poetvocator
Wiselovehope aka Poetvocator Mohon Tunggu... Novelis - Desainer Komvis dan Penulis Lepas. Unik, orisinal, menulis dari hati.

aka Julianti D. ~ Instagram: @wiselovehope Https://linktr.ee/wiselovehope Https://pimedia.id/wiselovehope Email: wiselovehope@gmail.com Akun Opinia: Julianti Dewi (Wiselovehope) Akun Tiktok: juliantiwiselovehope Akun X:@wiselovehope Akun Threads: @wiselovehope

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

The Prince & I (16): Sang Pangeran & Aku (preview)

12 Januari 2021   15:55 Diperbarui: 25 Maret 2021   13:01 177
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Koleksi karya @wiselovehope

Jadi, mulai hari ini, Pangeran Rey dan Gadis Jelata Joy berpisah. Putus!

Dalam tak percayanya, Joy melangkah pulang sendirian tertatih, merasa kosong, hampa, tanpa rasa. Kali ini ia benar-benar rasakan hal berbeda, tak seperti mantannya terdahulu.

Berpisah dengan Rey, bagaikan berpisah dengan belahan jiwa, walaupun semua ini adalah rencana mereka, drama mereka. Skenario sahabat-sahabat Rey yang mesti mereka mainkan dengan apik untuk beberapa lama.

Tetap saja, semua harus sungguhan. Ponsel Rey benar-benar sudah tak bisa dihubungi. Joy merasa lost contact.

Dan di sana, sang fotografer paparazzi Liz sedang bergembira bersama dua pria yang waktu itu memergoki Rey dan Joy di mal Evernesia. Yes ! Kita berhasil memisahkan mereka! Foto terakhir yang ia jepret sudah dicetak, jelas dan tajam. Rey memutuskan kekasih jelatanya, berita baik untuk Raja Evertonia!

"Tugas kita sukses besar. Dan sangat mudah! Ternyata Joy takut juga dengan gertakan kita."

"Tapi, coba dipikirkan lagi, Liz." sergah salah satu pria itu. "Kelihatannya terlalu tiba-tiba. Ada yang tak beres di sini."

"Hmm, iya juga sih. Tapi Rey orang yang serius. Ia tak suka bermain drama. Jadi, kelihatannya benar-benar sungguhan." Liz menggumam.

"Kita tunggu saja berita selanjutnya dari intel lain, apakah Pangeran kembali ke Evertonia. Jika iya, berarti benar, hubungan mereka putus dan tugas kita selesai tanpa kekerasan." ujat pria lainnya.

Ponsel Liz berbunyi. SMS dari intel Evertonia : Pangeran Rey telah kembali. Misi selesai. Segera tinggalkan Evernesia.

Tak lama, headline koran, tajuk utama media massa dan media sosial segera dipenuhi berita tentang kemunculan kembali Pangeran Rey. Setelah hampir empat tahun menghilang tanpa diketahui keberadaannya, Pangeran Rey kembali ke istana Evertonia dan langsung membuat heboh. Kemana saja Yang Mulia selama ini, apa yang dilakukan?

Sesuai janji Liz kepada Joy dalam paket surat 'ancaman'-nya waktu itu, foto-foto paparazzi kebersamaan pasangan Rey dan Joy saat berkencan pun tak jadi beredar. Seisi Evertonia sangat gembira atas kembalinya pangeran selebriti mereka. Namun Rey masuk istana tanpa klarifikasi dan memilih untuk bungkam. Raja mencium ada hal yang tak beres atas kepulangan kembali putra tunggalnya yang dadakan, namun tak bisa berbuat apa-apa.

Ya, Joy ditinggal sendiri. Lama. Tanpa berita. Berhari-hari, berminggu-minggu. Bahkan ia diwisuda, resmi jadi sarjana tanpa kehadiran Rey, tanpa ucapan selamat dari Rey. Ia digantungi?

Rey, drama kita apakah masih berlanjut? Mengapa ponselmu mati? Mengapa chat dan emailku tak kau balas? Aku sudah baca semua koran tentang kepulanganmu. Sudah lihat semua fotomu. Kau tampak tampan dalam seragam kerajaan dan mahkota itu. Benar, kau seorang pangeran. Dan aku siapa ya, hanya seorang gadis jelata warga asing. Apakah benar kau masih mencintaiku dari balik tembok istanamu yang megah?

Joy terdiam. Termenung. Mama Joy melihat putrinya duduk sendirian melamun, merenungkan hari terakhirnya bersama Rey di sini, bersama duo ksatria Yin dan Yang, dimana mereka pun belum mengontak Joy tentang rencana mereka selanjutnya, yang masih jadi tanda tanya bagi Joy.

Rencana besar yang jadi jalan satu-satunya untuk menyatukan Rey dan Joy - kata mereka waktu itu.

Satu-satunya.

Joy yang bingung belum diberitahu apa rencana besar itu dan hanya bisa menunggu dalam galau.

"Joy, masih menunggu kabar Rey?" suara mama memecah kesunyian.

"Ya, ma. Aku tak ingin melakukan apa-apa. Masih menunggu mereka. Bucin banget ya aku, ma?"

(ikuti kelanjutannya hanya di Noveltoon)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun