Pangeran.
Sudah lama sekali Joy tak membawa teman cowok ke rumah ini, dan sejak papanya tiada, satu-satunya makhluk berjenis kelamin jantan hanyalah Myumyu anjing kecil mixbreed mereka. Jadi mama Joy nyaris tak percaya pada Tamu Agung mereka yang sedang meriang duduk sendirian berteman selimut di sofa tamu malam itu.
"Ada Pangeran di rumah kita! Kau bercanda!" Ia nyaris berteriak histeris.
"Astaga. Iya, betulan ma. Pangeran Rey dari Evertonia yang digilai semua ABG cewek gak kalah dari Pangeran Liam dari Inggrez." Mama nyaris tak bisa menahan greget mendengar kalimat Joy itu. "Jadi mama akan punya mantu pangeran sungguhan? Besanan sama seorang raja?" Matanya spontan berbinar-binar.
"Ah, mama!" Joy merasa mukanya panas, pastinya bersemu merah dadu karena malu. "Tak bisa begitu saja kali, masih lama banget atau mungkin juga tidak.."
"Lho kok?"
"Pangeran ya mestinya sama putri. Joy kan bukan seorang putri." rengut Joy sedih.
"Mungkin nanti, kan hidup tak ada yang tahu. Sana, temani pangeranmu. Tapi kau jangan lama-lama ya, tak sopan anak gadis malam-malam berdua dengan bujangan, uhh, pangeran lagi.."
"Iya ma, Joy sebentar lagi tidur kok. Rey pasti bisa menjaga dirinya sendiri."
Mama Joy berlalu ke dalam kamar. Joy kembali duduk di sisi Rey.