Sesuatu yang tak dapat dipungkiri, Tuhan YME begitu menyukai angka 2. Dua, adalah angka ajaib yang mempesona.
Dua adalah kebanyakan wujud dari segala yang bertentangan, berseberangan, maupun saling melengkapi. Sangat banyak contohnya. Kiri dan Kanan, Siang dan Malam. Utara dan Selatan. Barat dan Timur. Kegelapan dan Terang. Hidup dan Mati. Laki-laki dan Perempuan.
Banyak yang bertanya-tanya, mengapa hanya sepasang suami-istri monogami yang kemungkinan besar akan benar-benar bahagia dalam pernikahan mereka? Mengapa sangat banyak yang penasaran dengan poligami, poliandri, dengan lebih dari 2 orang melawan 1, yang konon takkan pernah benar-benar mencapai win-win solution yang 100 persen sempurna. Adil, istilah populernya.
Secara logika, pada awalnya segala yang lebih banyak akan terlihat lebih wow, hebat, enak, praktis, dan "memuaskan." Semisal manusia mengeluh, "Mengapa saya hanya diciptakan bertangan/lengan 2?
Seandainya tangan/lengan saya seperti "tangan/lengan" gurita, ada 8, kan enak, bisa mengerjakan banyak hal sekaligus. Masak, menulis, main sosmed, main game online, makan, momong bocah, baca buku, godain suami."
Tetapi, coba bayangkan bila manusia betul-betul bertangan 8. Akan terasa ribet sendiri. Apalagi bila melakukan "everything at once". Belum lagi pakaian yang Anda harus pakai harus berlubang 10. Mengapa 10? coba dihitung sendiri saja.
Kembali ke masalah jodoh. Sepasang manusia ibarat sepasang sepatu, yang harus sama besar, seimbang, agar dapat berjalan dengan sempurna. Ibarat sepasang sumpit, dimana untuk menjepit makanan harus bekerjasama dan tak mungkin bisa hanya sebelah saja (kecuali jika Anda tusuk makanannya). Ibarat sepasang tangan yang bertepuk, tak mungkin bersuara bila hanya sebelah saja.
Tanpa bermaksud menyinggung pihak manapun, pertimbangkanlah baik-baik untuk hanya memberi diri bagi satu orang saja untuk seumur hidup Anda. Karena hati dan tubuh hanya ada satu, dan hidup hanya satu kali, dan 1+1 = 2, double happiness.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H