Sedari dahulu kala, bila kita tak memiliki cukup dana apalagi dalam keadaan terdesak, salah satu jalan keluar termudah adalah meminjam uang, atau istilah kerennya, berhutang.
Ada berbagai cara untuk mendapatkan uang dadakan, antara lain dengan meminjam melalui kredit di bank (KTA), tarik tunai dari kartu kredit, koperasi, dan yang terakhir sedang ngetrend yaitu pinjaman online. Dan satu cara lagi yaitu meminjam pada keluarga, tetangga, teman dan siapapun yang Anda kenal.
Kabar baiknya, untuk sementara masalah keuangan Anda teratasi. Mungkin untuk beli pulsa. Untuk berobat. Untuk segala yang Anda butuhkan saat ini. Kabar kurang baiknya, bila Anda tidak memiliki cukup dana di masa depan untuk mengembalikan.
Bukan hanya utang tersebut akan berbunga dan menjadi masalah atau bom waktu di masa yang akan datang, Anda akan terus-menerus ditagih oleh para kaki tangan Bank dan Pinjol yang akan 'meneror' Anda dengan cara apapun agar Anda membayar utang tersebut.
Tidur jadi tak nyenyak. Teman-teman dan keluarga Anda akan komplain bila pihak pinjol menghubungi mereka dengan berbagai ancaman karena mereka memiliki data pribadi Anda dan data pribadi mereka yang bisa sewaktu-waktu dihubungi bila Anda tak mampu membayar.
Namun yang terlebih buruk dari semuanya adalah, hubungan yang rusak. Baik hubungan keluarga maupun pertemanan.
Maka akan lebih baik, bila kita sebisa mungkin jangan sampai berhutang apalagi bila kita tak mampu membayar, apalagi telanjur berjanji akan segera bayar pada waktu tertentu, dimana tentunya ada pihak yang menaruh harapan kepada Anda. Mungkin nilai Rupiahnya kecil saja bagi Anda, tetapi bagi sebagian orang, yang lebih besar lagi bila terlupakan, bukan nominalnya, melainkan kepercayaan.
Apalagi bila Anda bilang belum bisa membayar, hutang pulsa misalnya, namun faktanya Anda masih mampu membeli paket data untuk bermain game online yang butuh kuota cukup mumpuni. Nah lho, darimana uang untuk beli pulsa  berasal? Atau lebih tegasnya, main hape situ masih bisa, kok bayar hutang pulsa yang sudah berbulan-bulan gak bisa?
Anda boleh berkelit, bermulut manis dan memutar janji. Namun tidakkah hidup akan terasa lebih nyaman, jika semua hutang terselesaikan, baru Anda kembali berkegiatan sesuka hati Anda?
Saya pun pernah terlibat hutang akibat tertipu seseorang yang tak bertanggungjawab akibat kerjasama yang gagal. Walau berat, tetap saya berusaha melunasi dengan gaji saya perbulan, sebisanya saya cicil, dan akhirnya bisa terlunaskan juga tanpa bantuan siapapun.
Bila Anda belum atau tidak dapat bekerja, mungkin ada baiknya Anda berterusterang saja kepada orangtua atau orang yang masih dianggap keluarga, untuk membantu masalah Anda, daripada terus pura-pura senang, hidup dalam libatan hutang dan bergumul sendiri tanpa ada solusi, sementara teman-teman yang tadinya simpati, malah satu persatu menjauhi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H