Mohon tunggu...
Randita Amalia
Randita Amalia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Perintis Mimpi

Tidak Ada Kata Terlambat Untuk Memulai

Selanjutnya

Tutup

Tradisi Pilihan

4 Alasan Gorengan Menjadi Primadona Takjil Ramadan

1 April 2023   04:40 Diperbarui: 1 April 2023   04:41 1288
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saat bulan Ramadan tiba, tak lengkap rasanya jika tidak menikmati takjil untuk berbuka puasa. Di Indonesia, salah satu takjil yang paling populer dan menjadi primadona adalah gorengan.

Tak hanya lezat dan mengenyangkan, gorengan juga dianggap sebagai hidangan "wajib" bagi sebagian besar masyarakat Indonesia saat berbuka puasa. Lalu, apa alasan di balik popularitas gorengan sebagai takjil di Indonesia? Yuk cari tahu, di simak ya!

1. Ketersediaan

Tidak bisa disangkal bahwa gorengan memang telah menjadi bagian dari khasanah kuliner Indonesia. Dimana pun kita berada, pedagang gorengan selalu hadir menawarkan berbagai macam gorengan yang beraneka ragam seperti, risol, pastel, tempe, tahu isi, dan ragam jenis lainnya. Adanya faktor ketersediannya ini, memudahkan masyarakat Indonesia untuk memilih gorengan sebagai menu berbuka puasa.

2. Harga Terjangkau

Harga gorengan yang relatif terjangkau membuatnya menjadi alternatif takjil yang ekonomis bagi masyarakat. Hal ini sangat membantu mereka yang ingin menikmati takjil tanpa perlu merogoh kocek terlalu dalam.

Walaupun setiap tahunnya harga gorengan mengalami kenaikan karena bahan bakunya, tak menutup kemungkinan masyarakat Indonesia untuk tetap membeli dan mengkonsumsi nya.

3. Mengenyangkan dan Rasanya Enak

Gorengan menjadi takjil favorit bukan hanya karena harganya yang terjangkau, tetapi juga karena mengenyangkan dan rasa gurih dan renyah yang membuatnya begitu lezat. Kombinasi antara gorengan yang renyah dengan sambal kacang serta cabai rawit membuatnya semakin menggugah selera saat menyantapnya.

4. Tradisi Turun Temurun

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Tradisi Selengkapnya
Lihat Tradisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun