Prokrastinasi adalah kebiasaan menunda-nunda atau menunda pekerjaan atau tugas-tugas yang harus dilakukan, hingga akhirnya mengakibatkan stres, tekanan, dan ketidakseimbangan dalam kehidupan. Orang yang mengalami prokrastinasi cenderung merasa kesulitan untuk memulai atau menyelesaikan tugas, sehingga mereka seringkali terbawa suasana dan menunda-nunda tugas hingga terlambat atau bahkan tidak pernah selesai.
Prokrastinasi dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti kurangnya motivasi, kecemasan, rasa takut akan kegagalan, kurangnya keterampilan manajemen waktu, dan masalah kesehatan mental seperti depresi dan kecemasan. Prokrastinasi dapat memiliki dampak negatif pada kesejahteraan dan produktivitas seseorang, seperti menurunnya kinerja, kecemasan, stres, dan merugikan hubungan sosial.
"Ah, taro sini aja deh gelas dan piringnya. Nanti sore baru dicuci"
Terbilang sepele tapi kadangkala kita sering kali melakukannya. Padahal menunda-nunda pekerjaan kalo dibiarkan dan di tunda begitu saja, apalagi pekerjaan yang simple dan seharusnya dikerjain disaat itu juga ada efeknya loh buat kita. Misalnya, kita jadi sering menyepelekan pekerjaan yang mudah, menganggap pekerjaan tersebut bisa dikerjakan kapan-kapan saja.
Ngomongin soal efek prokrastinasi, ternyata ada beberapa tipe nya loh. Tipe ini lebih dikaitkan dengan individu nya langsung, yuk langsung simak!
1. The Ostrich
Istilah "The Ostrich" mengacu pada perilaku menghindari atau mengabaikan masalah atau tugas yang sulit atau tidak disukai.
Orang yang termasuk dalam tipe "The Ostrich" cenderung memilih untuk menghindari atau mengabaikan tugas tersebut dengan harapan masalah tersebut akan hilang dengan sendirinya atau dengan berharap seseorang lain yang akan menyelesaikan tugas tersebut untuk mereka. Tipe "The Ostrich" seringkali mengalami rasa takut dan kecemasan yang berlebihan, sehingga mereka cenderung memilih untuk menghindari atau mengabaikan masalah daripada menghadapinya.
Bagaimana Cara Mengatasinya?
Tipe ini dapat diatasi dengan cara seperti, mengembangkan strategi dan kebiasaan yang lebih produktif dan efektif, mengakui keberadaan masalah dan mengambil langkah konkret untuk menyelesaikannya, seperti membuat daftar tugas yang harus diselesaikan, mencari bantuan atau dukungan dari orang lain, atau memecah tugas menjadi bagian-bagian kecil yang lebih mudah diselesaikan.
2. The Perfectionist
Tipe "The Perfectionist" cenderung mengalami kesulitan dalam menyelesaikan tugas dalam waktu yang ditentukan dan sulit untuk merasa puas dengan hasil yang sudah dicapai. Mereka juga bisa menjadi sangat kritis terhadap diri sendiri dan orang lain, serta sering menghindari atau menunda tugas yang dianggap sulit atau tidak dapat dicapai dengan standar yang diinginkan. Akibatnya, tipe "The Perfectionist" bisa mengalami stres yang tinggi dan kurang produktif dalam melakukan tugas yang diberikan.
Selain itu, tipe "The Perfectionist" juga dapat mengalami kesulitan dalam memprioritaskan tugas dan seringkali memperhatikan detail yang sepele, sehingga memperlambat kemajuan dalam menyelesaikan tugas. Mereka juga cenderung menunda-nunda tugas karena merasa tidak siap atau tidak yakin dengan kemampuan mereka, sehingga sulit untuk memulai tugas tersebut.
Bagaimana Cara Mengatasinya?
Penting untuk mengatasi perilaku ini dengan cara mengembangkan standar yang realistis dan memahami bahwa hasil yang tidak sempurna tetap dapat diterima, serta dengan memperbaiki kepercayaan diri dan mengurangi kecemasan.
3. Daredevil
Dalam konteks prokrastinasi, tipe "Daredevil" juga bisa mengambil risiko yang tidak perlu dalam menyelesaikan tugas, seperti menyelesaikan tugas secara terburu-buru atau menunda-nunda hingga batas waktu yang sangat mendekati deadline. Akibatnya, mereka mungkin mengalami kegagalan atau hasil yang kurang memuaskan dalam tugas yang diberikan. Tipe "Daredevil" juga bisa mengalami tekanan atau stres ketika batas waktu semakin dekat dan tugas belum selesai dilakukan.
Bagaimana Cara Mengatasinya?
Untuk mengatasi perilaku ini, seseorang dapat mengembangkan sikap disiplin dan fokus dalam menjalankan tugas, serta menemukan cara untuk membuat tugas lebih menarik atau menemukan makna dan tujuan yang lebih besar di balik pekerjaan tersebut.
4. The Chicken
Tipe "The Chicken"Â cenderung kurang memiliki keyakinan pada diri sendiri dan sering membandingkan diri dengan orang lain. Mereka bisa merasa tidak mampu atau kurang berharga karena perbandingan tersebut, yang bisa memperkuat rasa takut dan kecemasan. Sebagai akibatnya, tipe "The Chicken" bisa mengalami stres dan kecemasan yang tinggi, dan menjadi kurang produktif dalam menyelesaikan tugas.
Bagaimana Cara Mengatasinya?
Perilaku ini dapat diatasi dengan cara mengubah pola pikir yang negatif, mengembangkan kepercayaan diri dan kemampuan diri, serta belajar mengambil risiko dan bertanggung jawab dalam menghadapi tugas dan tantangan.
5. The Self-Saboteur
Tipe "The Self-Saboteur" memiliki masalah dalam mengendalikan emosi dan sering mengambil keputusan impulsif yang berdampak negatif pada diri mereka sendiri. Mereka cenderung membiarkan perasaan takut, kecemasan, atau ketidakpastian menguasai diri, sehingga sulit untuk mencapai tujuan atau meraih keberhasilan. Tipe ini juga cenderung merasa tidak percaya diri dan memiliki persepsi negatif tentang diri sendiri, sehingga sulit untuk memotivasi diri sendiri dan meraih keberhasilan. Akibatnya, tipe "The Self-Saboteur" dapat mengalami stres, kecemasan, dan kekecewaan pada diri sendiri.
Bagaimana Cara Mengatasinya?
Tipe ini dapat diatasi dengan cara memperbaiki kepercayaan diri, mengembangkan pola pikir yang positif dan membangun motivasi internal untuk mencapai tujuan dan menjalankan tugas dengan baik.
Nah, itulah beberapa tipe orang yang seringkali menunda-nunda pekerjaan. Mungkin kamu bisa mengidentifikasi tipe dirimu sendiri dan mencari cara untuk mengatasi kecenderungan menunda-nunda yang berlebihan. Ingatlah bahwa menunda-nunda pekerjaan hanya akan memberikan tekanan dan stres yang tidak perlu.
Mulai sekarang, yuk disiplin dalam  mengerjakan segala sesuatu.
Semoga bermanfaat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H