Mohon tunggu...
Randita Amalia
Randita Amalia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Perintis Mimpi

Tidak Ada Kata Terlambat Untuk Memulai

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Ingat! Hal Kecil Ini Jangan Disepelekan, Pengaruhnya Besar Lho

18 Oktober 2022   22:27 Diperbarui: 18 Oktober 2022   22:58 697
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam kehidupan sehari-hari seringkali kita melakukan hal-hal kecil kepada orang disekitar lingkungan kita. Misalnya, saling bertegur sapa, meminta tolong, atau berucap terimakasih.

Tak jarang hal-hal kecil yang kita lakukan terus berulang-ulang, bahkan menjadi rutinitas, lho. Kalau tidak melakukan sekali saja, kita merasa ada yang kurang. Betul tidak?

Lantas hal kecil apa yang pernah kamu lewati atau mungkin sudah tidak dilakukan lagi sampai saat ini?

Saya mau mempertegas kembali, bahwasannya hal kecil disini masuk ke dalam konteks suatu kegiatan ringan yang bisa dilakukan oleh siapa saja, kapan saja dan dimana saja. Namun begitu, itu semua tergantung dari kemampuan dan kehendak kalian yah.

Berikut beberapa hal kecil yang tanpa disadari memiliki pengaruh yang besar, disimak ya!

1. Datang Tepat Waktu Saat Memiliki Janji

Tak banyak orang yang dapat menjalani hal kecil ini. Buat kamu yang sudah membiasakan datang tepat waktu saat memiliki janji dengan orang lain, kalian hebat dan wajib dipertahankan. 

Mengapa demikian? karena kedisiplinan kita dapat dilihat dari bagaimana kita menggunakan waktu dengan baik. Menyinggung masalah waktu, jadi erat kaitannya dengan istilah "ngaret". Istilah tersebut sudah menjadi sebutan umum di Indonesia bagi seseorang yang tidak tepat waktu.

"Tanggung ah, masuk kelas masih 15 menit lagi"

Eits, pernyataan tersebut tidak baik di contoh ya. Karena lebih baik menunggu 1 jam daripada telat 1 menit.

2. Membiasakan berkata "Maaf, Tolong, dan Terimakasih"

Apakah kamu sebelumnya pernah mengucapkan kata "maaf, tolong, dan terimakasih" kepada orang lain?

Jika pernah, respon apa yang kamu dapatkan setelah mengucapkan kata itu? Tak jarang, kata-kata sepele tersebut sering kita lupakan, lho.

Kata "maaf, tolong, dan terimakasih" merupakan ungkapan permohonan dan respon dari kita kepada seseorang maupun sebaliknya.

Jika kita berucap kata-kata tersebut, seseorang yang mendengarnya akan merasa dihargai. Jadi, mulai sekarang jangan sungkan-sungkan untuk mengucapkan 3 kata tersebut yuk.

3. Menatap Mata Lawan Bicara

Sama hal nya dengan mengucapkan 3 kata sebelumnya yaitu "maaf, tolong, dan terimakasih". Jika kita sedang berbicara, terkadang kita lupa memperhatikan lawan bicara kita, bisa saja kita sambil menunduk, atau bermain gadget.

Perlu kamu ketahui, jika seseorang mengajak kamu berbicara, usahakan kamu tidak sibuk sendiri, misalnya tidak sambil makan, bermain gadget, atau kegiatan lain di luar percakapan tersebut. 

Karena, kalau kamu menatap mata lawan bicara, kamu sendiri atau lawan bicara kamu akan merasa dihargai, diperhatikan, dan topik obrolan yang dibicarakan lebih terkesan penting.

4. Mendengar Bukan Menjawab

Membaca poin ini jadi teringat menjadi "good listener" gak sih? Sewaktu kita mendengar teman-teman curhat.

Ada waktunya dimana kita harus mendengar, menyimak untuk memahami suatu keadaan atau permasalahan yang terjadi di lingkungan sekitar dan orang-orang terdekat. Bisa jadi poin ini sebagai bentuk sikap ketika kita hendak menerima saran, kritikan maupun nasehat.

5. Tidak Lupa Nama Orang

Apa kalian masih ingat nama-nama teman diwaktu SMA dulu? Hayo, setelah baca ini mulai diingat-ingat ya, biar ketemu di jalan ga cuma "say hello."

Mengingat nama seseorang, baik dalam lingkup akademik, pekerjaan, maupun lingkungan sekitar sangat penting, lho.

"Sepenting apa sih mengingat nama seseorang? Memangnya dia ingat kita?"

Eits, jangan dianggap sepele. Mengingat nama seseorang yang sudah lama kita tak pernah ketemu, sewaktu-waktu kita ketemu kembali dan kita panggil namanya dengan benar, mereka akan tersenyum, menyapa balik, merasa senang, dan mungkin kaget, karena kamu masih mengenali dia.

Selain teman-teman mu yang merasa demikian, mengingat nama seseorang juga dapat menjalin kembali persahabatan lama, menjadi partner bisnis, dan menciptakan relasi baru.

6. Berkata yang Baik atau Diam

Poin yang terakhir yaitu berkaitan dengan sikap bijak. Berkata tutur kata baik memang semestinya kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Akan tetapi jika konteks nya, kamu sedang dalam posisi emosi dan kecewa terhadap seseorang, jangan sekali-kali mengucapkan kata-kata yang kurang etis untuk di dengar. Walaupun terkadang sewaktu emosi, kamu ingin meluapkan semua amarah.

Maka dari itu, perlunya sikap bijak sebagai bentuk pengendalian diri, ketika diri kamu sedang tidak baik-baik.

Jangan lupa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari ya.
Semoga bermanfaat!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun