Qurban dalam Bahasa Arab memiliki arti "dekat". Arti dekat disini sebagai bentuk upaya atau usaha seorang hamba untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Kurban juga disebut al-udhhiyyah dan adh-dhahiyyah yang berarti binatang sembelihan. Adapun binatang yang dapat disembelih pada hari raya Idul Adha atau hari-hari tasyrik seperti unta, sapi, kerbau, dan kambing.
Allah SWT berfirman mengisyaratkan umat muslim untuk berkurban,
"Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak. Maka laksanakan lah sholat karena Tuhanmu, dan berkurbanlah. Sesungguhnya orang-orang yang membencimu dialah yang terputus (dari rahmat Allah)." (QS. Al-Kautsar ayat 1-3).
Keutamaan dan Hikmah Berkurban
Dari 'Aisyah RA menuturkan bahwa Rasulullah SAW Â bersabda:Â "Tidak ada suatu amalan yang dikerjakan anak Adam (manusia) pada hari raya Idul Adha yang lebih dicintai oleh Allah dari menyembelih hewan. Karena hewan itu akan datang pada hari kiamat dengan tanduk-tanduknya, bulu-bulunya, dan kuku-kuku kakinya. Darah hewan itu akan sampai di sisi Allah sebelum menetes ke tanah. Karenanya, lapangkanlah jiwamu untuk melakukannya."Â (Hadits Hasan, riwayat al-Tirmidzi: 1413 dan Ibn Majah: 3117)
Adapun keutamaan dan hikmah berkurban, antara lain:
1. Berkurban Sebagai Bentuk Ketaatan dan Ketakwaan Kepada Allah SWT
"Katakanlah (wahai Muhammad): Sesungguhnya shalatku, nusuk (ibadah) qurbanku, hidup dan matiku hanya untuk Allah rabb semesta alam. Â Tidak ada sekutu bagi-Nya, aku diperintahkan seperti itu dan aku adalah orang yang pertama kali berserah diri." (QS. Al-An'am: 162)
Ibadah kurban sebagai bentuk pengakuan diri bahwa tidak tuhan selain Allah SWT untuk tempat berserah diri. Allah lah, tempat untuk kembali dan Rabb Semesta Alam. Apa yang manusia kurbankan tentunya tidak sebanding dengan apa yang Allah berikan kepada kita.
2. Berkurban Mencerminkan Muslim Sejati
Dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda: "Siapa yang mendapati dirinya dalam keadaan lapang, lalu ia tidak berqurban, maka janganlah ia mendekati tempat shalat kami"Â (HR. Ahmad dan Ibnu Majah)
3. Berkurban Merupakan Ibadah Utama dan Mulia
"Katakanlah: sesungguhnya shalatku, sembelihanku (kurban), hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam." (QS. Al An'am : 162)
4. Menghidupkan dan Meneladani Sunnah Nabi Ibrahim AS
Nabi Ibrahim AS pernah diperintahkan oleh Allah dalam mimpinya untuk menyembelih putranya, Nabi Ismail AS. Menerima perintah tersebut, Nabi Ibrahim AS dengan sabar dan hendak melaksanakan perintah tersebut.
"Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka fikirkanlah apa pendapatmu!"
Ia menjawab: "Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar". Tatkala keduanya telah berserah diri dan Ibrahim membaringkan anaknya atas pelipis (nya), (nyatalah kesabaran keduanya).
Namun perintah tersebut akhirnya dibatalkan oleh Allah SWT.
"Hai Ibrahim, sesungguhnya kamu telah membenarkan mimpi itu sesungguhnya demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik. Sesungguhnya ini benar-benar suatu ujian yang nyata. Dan Kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar." (QS. Ash Shaffat : 102 - 107)
Sebagaigantinya Nabi Ibrahim AS diperintah untuk menyembelih kambing di hari Idul Adha.
5. Pahala Kurban Dihitung dari Setiap Helai Bulu Hewan yang dikurbankan
Dari Zaid ibn Arqam, ia berkata atau mereka berkata: "Wahai Rasulullah SAW, apakah qurban itu?"
Rasulullah menjawab: "Qurban adalah sunnahnya bapak kalian, Nabi Ibrahim AS"
Mereka menjawab: "Apa keutamaan yang kami akan peroleh dengan qurban itu?"
Rasulullah menjawab: "Setiap satu helai rambutnya adalah satu kebaikan."
Mereka menjawab: "Kalau bulu-bulunya?"
Rasulullah menjawab: "Setiap satu helai bulunya juga satu kebaikan." (HR. Ahmad dan ibn Majah)
6. Berkurban Menebarkan Rasa Kepedulian Terhadap Kaum Dhuafa dan Fakir Miskin
Golongan fakir dan miskin berhak menerima daging dari hewan kurban. Allah SWT memerintahkan untuk memberikan makan kepada orang fakir miskin dari daging hewan kurban.
"...Makanlah sebagian dari daging kurban, dan berikanlah kepada orang fakir yang tidak minta-minta, dan orang fakir yang minta-minta."Â (Q.S. Al Hajj: 28 & 36)
7. Berkurban Langkah Mulia untuk Melapangkan Berbagai Macam Rizki
Hewan yang kita kurbankan di Hari Idul Adha, menjadi perantara untuk melapangkan rizki dan rezeki diri kita sendiri, keluarga, tetangga, kerabat dan bersedekah kepada fakir miskin merupakan ajaran dan sunnah yang telah dilakukan oleh Nabi SAW.
"Sedekahkanlah hartamu. Janganlah engkau menghitung-hitungnya (menyimpan tanpa mau menyedekahkan). Jika tidak, maka Allah akan menghilangkan berkah rezeki tersebut. Janganlah menghalangi anugerah Allah untukmu. Jika tidak, maka Allah akan menahan anugerah dan kemurahan untukmu."Â (HR. Bukhari, no. 1433 dan Muslim, no. 1029)
Yuk! Buat ladang amal dan pahala untuk di akhirat nanti melalui kurban sedari dini.
Semoga Allah senantiasa memberikan rahmat dan nikmat-Nya kepada kita semua untuk melangkah di jalan kebaikan. Aamiin.
Semoga Bermanfaat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H