Mohon tunggu...
Randita Amalia
Randita Amalia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Perintis Mimpi

Tidak Ada Kata Terlambat Untuk Memulai

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kenali dan Lestarikan Kesenian Betawi di Era Modern

6 Juli 2021   11:16 Diperbarui: 6 Juli 2021   11:55 805
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Mendengar kata "Betawi" langsung tertuju pada salah satu suku yang ada di Indonesia, tepatnya di Jakarta. Suku Betawi merupakan suku keturunan penduduk yang bermukim di Batavia waktu dahulu dari sejak abad ke 17. sekarang Batavia disebut Jakarta.

Percampuran budaya lain pada Suku Betawi sangatlah beragam. Hal ini karena adanya akulturasi antara budaya satu dengan budaya lainnya, pernikahan serta perdagangan. Dapat dicontohkan, percampuran dengan budaya Arab, Cina (Tiongkok) Portugis, dan India.

Selain memiliki sejarah budaya yang cukup beragam, Suku Betawi juga memiliki kesenian khasnya. Kesenian Suku Betawi pun tak luput dari adaptasi antar budaya.

1. Gambang Kromong

Sumber gambar: Kompas.com
Sumber gambar: Kompas.com
Alat musik ini berasal dari penyebutan dua instrumen perkusi yang digunakan, yaitu gambang dan kromong. Gambang terdiri dari 18 bilah; terbuat dari kayu suangking, huru batu, atau kayu jenis lain yang empuk bunyinya bila dipukul. Sedangkan kromong terbuat dari perunggu atau besi, tersusun atas 10 keping plat dengan nada yang diatur berurutan.

Saat ini keduanya disertai alat musik lain sebagai pelengkap, yakni sukong, thehian, kongahyan, kecrek, ningnong, gong, kempul, dan gendang. Pada alat musik ini berakulturasi dengan budaya tradisional Tiongkok.

2. Tanjidor

Sumber gambar: Kompas.com
Sumber gambar: Kompas.com


Selain Gambang Kromong, salah satu alat musik Suku Betawi adalah Tanjidor. Tanjidor merupakan alat musik yang berbentuk orkes yang dimainkan oleh 7-10 orang dalam suatu kelompok.

Penggunaan alat musik ini di dominasi dengan cara di tiup, bentuknya seperti terompet besar. Alat musik ini dipengaruhi oleh alat musik dari Eropa. Biasanya tanjidor dimainkan saat acara-acara tertentu seperti perkawinan, khitanan, arak-arakan, perayaan Imlek dan acara lainnya. Dalam pementasannya, tanjidor membawakan lagu yang mungkin biasa kita dengar seperti, Kicir-Kicir, surilang, sirih kuning, dan lagu lainnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun