Mendengar kata "Betawi" langsung tertuju pada salah satu suku yang ada di Indonesia, tepatnya di Jakarta. Suku Betawi merupakan suku keturunan penduduk yang bermukim di Batavia waktu dahulu dari sejak abad ke 17. sekarang Batavia disebut Jakarta.
Percampuran budaya lain pada Suku Betawi sangatlah beragam. Hal ini karena adanya akulturasi antara budaya satu dengan budaya lainnya, pernikahan serta perdagangan. Dapat dicontohkan, percampuran dengan budaya Arab, Cina (Tiongkok) Portugis, dan India.
Selain memiliki sejarah budaya yang cukup beragam, Suku Betawi juga memiliki kesenian khasnya. Kesenian Suku Betawi pun tak luput dari adaptasi antar budaya.
1. Gambang Kromong
Saat ini keduanya disertai alat musik lain sebagai pelengkap, yakni sukong, thehian, kongahyan, kecrek, ningnong, gong, kempul, dan gendang. Pada alat musik ini berakulturasi dengan budaya tradisional Tiongkok.
2. Tanjidor
Selain Gambang Kromong, salah satu alat musik Suku Betawi adalah Tanjidor. Tanjidor merupakan alat musik yang berbentuk orkes yang dimainkan oleh 7-10 orang dalam suatu kelompok.
Penggunaan alat musik ini di dominasi dengan cara di tiup, bentuknya seperti terompet besar. Alat musik ini dipengaruhi oleh alat musik dari Eropa. Biasanya tanjidor dimainkan saat acara-acara tertentu seperti perkawinan, khitanan, arak-arakan, perayaan Imlek dan acara lainnya. Dalam pementasannya, tanjidor membawakan lagu yang mungkin biasa kita dengar seperti, Kicir-Kicir, surilang, sirih kuning, dan lagu lainnya.