Mohon tunggu...
Randita Amalia
Randita Amalia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Perintis Mimpi

Tidak Ada Kata Terlambat Untuk Memulai

Selanjutnya

Tutup

Diary

Gaya Lebaranku Saat Pandemi

20 Mei 2021   19:17 Diperbarui: 17 Januari 2022   14:37 221
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Alhamdulillah tahun ini, kita masih diberi kesempatan untuk bertemu dengan bulan suci nan mulia yaitu Bulan Ramadan. Oh iya, bagaimana puasa kalian satu bulan penuh, lancar? atau ada libur nya nih karena datang bulan? Gak apa-apa, wajar kok kita kan wanita hehe.

Sepanjang satu bulan penuh, hal baik apa nih yang kalian buat? Beribadah? Atau apa nih? Kalau ku pikir ibadah pasti tentu dijalankan ya.

Tanpa kita sadari, waktu berjalan begitu cepat dan menghantarkan kita ke penghujung akhir bulan suci Ramadan. Sedih ga sih? aku pribadi sedih dan mungkin kalian juga sedih. Semoga tahun depan kita masih dipertemukan di bulan suci Ramadan ya.

Tahun ini sama dengan moment tahun lalu menjelang malam Hari Raya Idul Fitri 1442 H. Suasana sekitar rumah memang di ramaikan oleh ucapan takbir bersahut-sahutan dari masjid. Terdengar sayup-sayup pukulan bedug, tetapi tidak seramai tahun-tahun sebelumnya. Oh iya, kalau dilingkungan kalian bagaimana? Apakah sama dengan lingkungan ku? Terasa sepi, namun masih terasa meriahnya takbir di dalam hati.

Hari raya tiba. Seperti biasa, di pagi hari tentu seluruh umat muslim melaksanakan salat ied. Kalau kalian, melaksanakan salat ied di mana? Di masjid atau di lapangan nih? Oh iya, kita semua dapat imbauan dari pemerintah, untuk mengurangi kapasitas kuota jemaah di masjid dan menjaga jarak saat salat ied. Selain itu, kita juga dilarang untuk melakukan jabat tangan atau bersalaman setelah salat nanti, guna mencegah penularan Covid-19.

Lebaran tahun ini sama seperti tahun lalu, masih dalam suasana pandemi. Merasa ada yang kurang sih, apalagi moment lebaran ini cuma terjadi satu tahun sekali. Belum tentu tahun depan bisa bertemu lagi. Kalau kalian ngerasa beda nggak sih, lebaran tahun ini dengan tahun-tahun sebelumnya sebelum pandemi? Menurutku kita satu pemikiran, rasanya lebaran tahun ini beda dari tahun-tahun sebelumnya.

Setiap lebaran pasti kita mempunyai gaya khas lebaran, mulai dari makanan, pakaian dan juga tradisi yang kita punya masing-masing. Oh iya, berarti tahun ini kita punya gaya lebaran ala pandemi. Di bawah ini ada beberapa poin gaya lebaran ala pandemi versi aku.

1. Menu Makanan
Kalau keluargaku biasanya setiap lebaran pasti ada yang namanya ketupat sayur, semur daging, semur tahu, dan tidak lupa kerupuk serta kentang mustofa. Alhamdulillah setiap tahun pasti itu semua bikin sendiri, pastinya aku juga ikut bantu ibu memasak. Kalau kalian gimana lebaran tahun ini punya menu apa yang akan dihidangkan? Hehe

2. Mode Pakaian
Tahun ini aku gak terlalu memprioritaskan baju baru, karena ya kalau dipikir-pikir nggak berkunjung ke mana-mana juga kan? Masih ada baju lama yang masih bagus, kita tetap harus bersyukur. Kalau kalian gimana, sudah mempersiapkan setelan baju yang baru dan bagus atau sama sepertiku tidak terlalu memikirkan baju baru?

3. Tradisi
Tradisi yang dilakukan orang kebanyakan menjelang hari raya mungkin mereka berbondong-bondong untuk pulang ke kampung halaman masing-masing. Namun tahun ini beda dengan tahun-tahun yang lalu. Tahun ini mendapat imbauan dari pemerintah, kalau misalnya mudik dapat dilakukan sampai dengan tanggal 6 Mei 2021. Oh iya, kalian ada yang mudik tidak sebelum tanggal yang telah ditentukan? Bisa cerita pengalamanmu di kolom komentar ya. Kalau aku sih ga melakukan mudik, karena kampung asli ku di jakarta hehe.

Selain tradisi mudik, tradisi yang biasa dilakukan oleh kebanyakan orang, aku dan keluargaku, adalah melakukan sungkem atau bisa dibilang seperti tradisi meminta maaf sesama anggota keluarga. 

Setelah itu aku dan keluargaku ber salam-salaman. Aman kok, itu hanya sebatas anggota keluarga inti aja hehe. Walau terhalang pandemi, aku dan keluargaku tetap melakukan silaturahmi dengan tetangga dan sanak saudara melalui virtual (online) Video Call via aplikasi WhatsApp. Hati ku sangat senang, bisa melihat wajah-wajah kemenangan di hari raya ini.

Biasanya kalau lebaran normal, aku dan keluargaku mendatangi rumah tetangga dan sanak anak saudara. Apalagi kalau bukan untuk bersalam-salaman dan saling ber maaf-maafan. Tetapi tahun ini tidak, sangat beda sekali bukan? Mungkin di antara kalian ada yang mengunjungi tetangga dan menjumpai sanak saudara? Kalau sampai sekarang masih ada yang mengunjungi sanak saudara, jangan lupa untu mematuhi protokol kesehatan ya.

Mungkin itu saja beberapa poin di atas mengenai gaya lebaran ala aku saat pandemi. Buat kalian yang punya pengalaman menarik seputar gaya lebaran ala kamu saat pandemi, bisa komentar di bawah ini ya. Semoga bermanfaat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun