Tidak Apa-Apa, yang Penting Baik
Salah satu kaidah pemahaman di masyarakat kita yang sangat keliru adalah menganggap suatu amalan atau ibadah dengan penafsiran bahwa 'tidak mengapa suatu amalan dikerjakan, selama itu baik'.
Jika begitu, mengapa tidak sekalian shalat maghrib 4 raka'at, shalat Isya 5 raka'at, bukankah itu baik, kan shalat itu baik, bukan maksiat...???
Tentu anda akan menjawab bahwa itu keliru bukan? Yaa, begitupun kaidah 'Tidak Apa-Apa, Yang Penting Baik' sangat keliru untuk diterapkan, karena segala sesuatu amalan dan ibadah harus sesuai dengan yang telah disyari'atkan oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala melalui Al-Qur'an dan dicontohkan Nabi Shalallahu 'Alaihi wa Salam dalam sunnah/haditsnya sama seperti kasus shalat tadi yang saya singgung di atas.
Amalan-Amalan di Bulan Sya'ban yang Keliru
1. Mengkhususkan Puasa & Shalat Malam Nisyfu Sya'ban
"Jika malam nisfu Sya'ban, maka shalatlah di malam harinya dan berpuasalah pada siangnya. Karena Allah Azza wa Jalla turun pada saat matahari tenggelam, lalu berfirman, "Adakah orang yang memohon ampun lalu akan saya ampuni ? adakah yang memohon rizki lalu akan saya beri ?"
(HR. Sunan Ibnu Majah)
'Yang benar, hadits itu maudhu' (palsu), karena dalam sanadnya terdapat Abu Bakr, Abdullah bin Muhammad, yang dikenal dengan sebutan Ibnu Abi Bisrah. Imam Ahmad rahimahullah dan Yahya bin Ma'in rahimahullah mengatakan, 'Orang ini pernah memalsukan hadits."
(Majmu Fatawa Syaikh Utsaimin 5/622)
2. Membacakan Surah Yasin Tiga Kali di Malam Nisyfu Sya'ban
Hadits seputar keutamaan surah yasin adalah dha'if dan maudhu, yang banyak disinggung di kitab-kitab 'hadits dha'if dan maudhu' karya ulama-ulama besar.
"Siapa yang membaca surat Yasin satu kali, seolah-olah ia membaca Al-Qur'an dua kali." (Hadits Riwayat Baihaqi dalam Syu'abul Iman).
Keterangan: Hadits ini Palsu.
(Lihat Dha'if Jamiush Shaghir, No. 5801 oleh Syaikh Al-Albani).