Mohon tunggu...
Randi Revialdi
Randi Revialdi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Politik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Perubahan dimulai dari sekarang.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengaruh Marketing dalam Pelaksanaannya di Bidang Politik

23 Desember 2021   02:12 Diperbarui: 23 Desember 2021   02:18 291
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jenis-Jenis Pemasaran Politik

Menurut Iding Rosyidin, seorang dosen komunikasi politik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, terdapat beberapa jenis-jenis pemasaran politik yaitu:

Push Marketing

Dalam push marketing, seorang kandidat ini bertemu langsung atau turun langsung dengan pemilih atau masyarakat. Jadi seorang kandidat atau calon, datang langsung bertemu dengan masyarakat guna mendengar aspirasi rakyat, bertukar pikiran, dan sebagainya. Aksi yang dilakukan oleh seorang kandidat ini bertujuan untuk menjadikan pemilih semakin mengetahui tentang siapa kandidat itu, mengetahui rekam jejaknya, visi misinya dan program apa yang ditawarkan sehingga masyarakat itu betul-betul mengenal siapa kandidatnya.

Namun begitu ada pun seorang kandidat yang tidak melakukan hal ini, hanya dengan memasang baliho dimana saja membuat masyarakat mengetahui tapi tidak dengan visi misinya, karena sejauh ini cara yang paling efektif yaitu dengan bertemu muka secara langsung atau face to face communication, adanya push marketing merupakan langkah yang baik digunakan dalam mengenal masyarakat. 

Misalnya Pak Ganjar melakukan aksi push marketing dengan bertemu masyarakat, berdialog, menyerap aspirasi. Ini hanya sebagian contoh, masih banyak kandidat yang melakukan hal serupa.

Pull Marketing

Dalam pull marketing, marketing ini adalah bagimana supaya calon kandidat itu dikenal oleh masyarakat tetapi tidak secara langsung, melainkan dengan menggunakan media massa, bisa melalui media konvensional seperti televisi atau yang non konvensional saat ini seperti media sosial Facebook, Twitter, Instagram, dan lain sebagainya. 

Pengenaan kandidat melalui media massa itu sebetulnya dalam rangka membentuk citra seorang kandidat. Biasanya banyak dilakukan dengan memasang iklan-iklan politik dalam masa kampanye atau sebelum masa kampanye. 

Seperti sekarang ini dapat kita lihat salah satu aksi full marketing dengan banyak ditemukannya baliho di jalan. Salah satu contohnya seperti iklan pada baliho “kepak sayap kebhinekaan” oleh Puan Maharani yang digadang-gadang akan mejadi Calon dari Pemilihan Presiden tahun 2024.

Pass Marketing

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun