Pada zaman dahulu, di sebuah kerajaan yang subur dan damai, hiduplah seorang raja yang bijak bernama Raja Arjuna. Kerajaannya dikenal karena kesejahteraan rakyatnya, tanah yang subur, dan udara yang segar. Namun, meskipun raja itu bijaksana, ia menghadapi sebuah tantangan besar: bagaimana menjaga agar negara tetap damai dan harmonis di tengah perbedaan pendapat yang muncul di antara rakyatnya.
Raja Arjuna memerintah dengan adil, tetapi ia tahu bahwa politik adalah permainan yang rumit. Di kerajaan tersebut, ada tiga kelompok besar yang memiliki pandangan berbeda tentang bagaimana negara harus dijalankan. Kelompok pertama, yang disebut *Kelompok Laut*, ingin negara dikelola dengan cara tradisional dan penuh dengan aturan ketat. Kelompok kedua, yang dikenal sebagai *Kelompok Gunung*, menginginkan kebebasan yang lebih besar untuk berinovasi dan mengembangkan ide-ide baru. Sedangkan kelompok ketiga, *Kelompok Hutan*, menginginkan keseimbangan antara tradisi dan inovasi, dengan fokus pada kebijakan yang dapat menyejahterakan alam dan masyarakat.
Suatu hari, ketiga kelompok ini mulai berselisih. Mereka merasa pandangan mereka adalah yang terbaik dan menginginkan Raja Arjuna untuk memilih pihak mana yang benar. Kerajaan yang dulunya damai mulai terguncang oleh perselisihan tersebut.
Raja Arjuna, yang cerdas dan penuh kasih, tahu bahwa jika ia memilih salah satu kelompok, ia akan merusak keseimbangan yang sudah terjalin lama. Oleh karena itu, ia memutuskan untuk mengundang semua pemimpin kelompok untuk sebuah pertemuan besar di istana.
Di hadapan ketiga pemimpin itu, Raja Arjuna berbicara dengan tenang, "Aku adalah raja dari semua rakyatku, dan tanggung jawabku adalah menjaga kesejahteraan semua orang. Tidak ada satu kelompok yang lebih penting dari yang lain, karena kita semua adalah bagian dari kerajaan ini."
Ia lalu mengusulkan sebuah solusi: "Mari kita buat sebuah Dewan Negara, yang anggotanya terdiri dari perwakilan setiap kelompok. Dewan ini akan bertugas untuk mendengarkan aspirasi semua pihak dan mencari solusi yang adil bagi semua. Setiap kelompok akan memiliki suara yang sama, dan keputusan akan diambil berdasarkan kesepakatan bersama."
Awalnya, pemimpin-pemimpin kelompok itu ragu. Mereka takut pandangan mereka akan dikalahkan oleh pandangan kelompok lain. Namun, Raja Arjuna meyakinkan mereka bahwa kerjasama adalah kunci untuk menciptakan kemajuan dan menjaga kedamaian. "Kita semua berbeda, tetapi perbedaan itulah yang membuat kita kuat. Bersama-sama, kita dapat membangun kerajaan yang lebih baik."
Akhirnya, para pemimpin kelompok setuju dengan usulan Raja Arjuna. Dewan Negara dibentuk, dan setiap kelompok mengirimkan wakil mereka untuk berpartisipasi dalam pertemuan-pertemuan. Meskipun terkadang terdapat perbedaan pendapat yang tajam, mereka belajar untuk saling menghargai dan mencari solusi yang menguntungkan semua pihak.
Dengan adanya Dewan Negara, kerajaan Raja Arjuna menjadi semakin makmur dan damai. Tidak ada lagi perpecahan di antara rakyatnya, karena mereka tahu bahwa meskipun mereka memiliki pandangan yang berbeda, mereka semua bekerja bersama untuk kebaikan bersama.
Raja Arjuna pun terus memimpin dengan bijak, mengajarkan rakyatnya bahwa dalam politik, bukan kemenangan satu pihak yang penting, tetapi kebersamaan dan keadilan untuk semua. Kerajaannya menjadi contoh bagi negeri-negeri lain tentang bagaimana politik yang damai dan adil dapat menciptakan kesejahteraan bagi seluruh rakyat.
Pesan dari Dongeng:
Politik yang baik adalah politik yang menghargai perbedaan, mengedepankan kerjasama, dan mencari solusi yang adil bagi semua pihak. Sebagai pemimpin, kita harus mampu mendengarkan semua suara, tidak memihak pada satu kelompok, dan menjaga kesejahteraan seluruh rakyat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H