Mohon tunggu...
Randi Eka
Randi Eka Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Musiman

Menulis dimulai dari hobi belaka.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Berusaha Menjadi yang TOP1 di Bulan Yang TOP1

13 Agustus 2011   07:18 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:50 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Bulan Ramadhan adalah bulan yang berbeda dibanding dengan bulan lain, khususnya untuk umat Islam diseluruh dunia. Disini para muslimin mendapatkan suatu euforia karena bagaikan disuntik endofin dengan dimanjakan berbagai pahala yang dijanjikan Tuhan. Tak akan yang berniat untuk menyia-nyiakan bulan yang penuh berkah ini. Semua berubah, semua serba berubah, mulai dari hal yang biasa sampai hal yang tak terduga. Seperti pola makan dan menunya, karena puasa, kita hanya bisa makan saat tenggang waktu antara Maghrib sampai Imsyak. Menu makanannya pun sangat terdramatisir, artinya jika biasanya tidak ada, karena bulan puasa maka diada-adakan. Menu makanan lebih lengkap, lebih enak dan lebih top.

Tidak hanya itu, daily activity pun ikut juga berubah. Seperti layaknya jam kerja, jika biasanya kerja dimulai on time jam 07.00, kalau bulan puasa biasanya diberikan ruang untuk lebih santai, dengan memundurkan jam masuk dan memajukan jam pulang. Saya hidup di Yogyakarta, sebagai mahasiswa sebuah universitas swasta. Jogja sekarang berbeda dengan Jogja diwaktu saya TK. Kini Jogja sudah hampir sama dengan kota metropolitan. Kepadatan lalu lintas terlihat disana sini. Beruntung saya adalah pengendara motor, jadi saat terjadi kepadatan arus lalu lintas saya bisa lebih gesit menggunakan jalur tikus untuk melaju, secara sekarang sudah jamannya GPs, jadi semua rute jalan sudah bisa dibaca walau hanya dengan sebuah smart phone.

Kepadatan lalu lintas selalu memaksakan kendaraan (bermotor) untuk bekerja lebih maksimal. Mesin harus betul-betul tahan panas, kuat dan stabil. Hal itu sangat berpengaruh dengan sistem perawatan pada mesin. Perawatan baik akan menjanjikan hasil yang baik pula. Dengan oli yang baik, maka mesin pun akan lebih sempurna dalam akselerasi maupun kinerjanya. Seperti saya yang memilih TOP1 sebagai oli untuk motor saya, yang menjadikan motor saya lebih tahan dan berdaya tinggi, jadi motor saya dapat menjadi andalan saya. Keunggulan TOP1 memang sangat bisa diandalkan, terbukti di umur yang ke 4 tahun, motor saya masih stabil dan memberikan kenyamanan untuk penggunanya, terutama daya dorong mesinnnya.

Bulan Ramadhan adalah pintu awal menuju bulan kemenangan, Idul Fitri. Idul Fitri atau lebih sering disebut dengan lebaran, sangat identik dengan mudik, ya, pulang kampung. Budaya silaturahim yang mendasari kebanyakan masyarakat Indonesia yang ada dalam perantauan memutuskan untuk mudik lebaran. Mudik lebaran juga identik dengan kepadatan lalu lintas yang sering kali menimbulkan kemacetan yang parah.

Mudik lebaran sangat menuntut daya tahan, baik untuk si pengendara maupun kendaraannya. Bagi saya orang yang tidak perlu mudik lebaran, karena saya juga di kampung sudah berkumpul dengan keluarga saya, maka mudik diganti dengan rekreasi. Setiap tahun saya dan keluarga mengadakan rekreasi di bulan Ramadhan maupun lebaran. Kami selalu menggunakan motor dalam rekreasi itu, karena apa? Dengan bermotor kita akan lebih dimanjakan menyaksikan rute perjalanan kita, walaupun kalau hujam musti berendam dan berdingin-dinginan dengan air hujan, but It’s fun, that is a trip.

Pernah waktu itu saat liburan di bulan Ramadhan, kita memutuskan untuk liburan ke Wonosobo untuk menikmati keindahan alam yang wonderful. Perjalanan ke Wonosobo adalah perjalanan yang cukup extreme, karena kita akan dipertemukan dengan jalan yang berkelok dan naik turun, this is an amazing tour. Di sepanjang perjalanan kebanyakan dikanan kirinya perkebunan, hutan bahkan tebing. Saat dikanan kiri ada pemukiman maka akan banyak, tapi sekali melewati jalan yang sepi, maka akan susah dijumpai pemukiman disana. Di perjalanan yang begitu extreme itu, kita bertemankan dengan hawa yang begitu dingin, saya pun sempat masuk angin karenannya. Tapi untungnya kendaraan yang digunakan tidak ikut masuk angin, karena sudah dipoles memakai oli TOP1.

Dari rumah 2 jam kita sampai di Wonosobo, first time I see Wonosobo town, and there I’ll scream “Wow…great..it’s very beautiful”. Wonosobo Asri, itulah semboyan kotanya. Dan kota tersebut sesuai dengan motonya, memang benar-benar asri. Bersih, indah, rapi juga sejuk. Ke Wonosobo sangat disayangkan kalau tidak mampir ke dataran tinggi Dieng. Kami pun beranjak kesana setelah puas muter-muter kota Wonosobo. Mata kami kembali dimanjakan saat perjalanan menuju Dieng. Perbukitan dikanan kiri jalan berserta jajaran tanaman sayuran yang rapi membuat nafsu untuk narsis kami menegang. Hawa dingin disana menjadikan haus kami berkurang, jadi tetap puasa.

Setelah puas menikmati Kawah Sikidang, Telaga Warna dan objek wisata lain di Dieng, kami memutuskan untuk pulang, karena sudah pukul 16.00. 2 jam perjalanan sampai rumah pas Maghrib. Perjalanan pulang berjalan, dan kami menikmati perjalanan itu. Tidak disangka kami melewati sebuah jalan yang tidak kami lewati saat berangkat, jalan dimana dikanan kirinya ada pegunungan yang sangat indah dan telihat jelas. Kanan kiri jalan menjulang tinggi gunung-gunung yang dihiasi dengan tanaman-tanaman di sekelilingnya. Kami terus melaju mengabaikan semua pikiran buruk sembari menikmati keindahan itu, sampai kami berhenti di sebuah masjid yang sangat menawan. Kami sholat ashar disana, hingga kami bertemu dengan bapak-bapak dan kami baru menyadar dan dikasih tahu kalau kami salah jalan. Kami nyasar 20km dari jalan yang benar. Selesai sholat kami balik dan kembali ke jalan yang benar. Ya, kami nyasar, tapi dari menyasar itu kami dapat menyaksikan pemandangan yang lebih indah lagi. Kami nyasar karena mengikuti jalan dari Wonosobo menuju Magelang, harusnya kami jalan di arah menuju Purworejo. Alhamdulillah kesabaran kami tetap terjaga dan kami menikmati semua itu. Lebaran yang sangat berkesan. Ini sedikit cerita liburan saya tatkala ramadhan.

Di Ramadhan ini saya tidak liburan kemana-kemana, karena harus kuliah. Maka dari itu saya ingin meningkatkan intensitas beribadah saya di bulan yang TOP1 ini (dibanding bulan lain) supaya bisa menjadi hambaNya yang TOP1 pula. Selamat puasa.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun