Sementara penulis tidak menemukan Hadits-hadits yangmenunjukkan lamanya waktu fenomena Dukhan tersebut, baik itu 40 hari, 30 hari, atau berapa lama pun. Bahkan tanda-tanda kiamat lainnya yang juga dikutip dalam tulisan tersebut yaitu semakin banyaknya biduan wanita, alat-alat musik dan Khamr juga perlu dikritisi. Karena penulis menemukan banyak sekali dalil yang matannya senada dengan yang dinukil dalam tulisan tersebut. Salah satunya:
حَدَّثَنَا عَمْرُو بْنُ أَبِي الطَّاهِرِ بْنِ السَّرْحِ الْمُضَرِيُّ ، ثنا سَعِيدُ بْنُ أَبِي مَرْيَمَ ح ، وَحَدَّثَنَا أَبُو حُصَيْنٍ الْقَاضِي ، ثنا يَحْيَى الْحِمَّانِيُّ ، قَالا : أَنَا عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ أَسْلَمَ ، حَدَّثَنِي أَبُو حَازِمٍ ، حَدَّثَنِي سَهْلُ بْنُ سَعْدٍ ، أَنّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ، قَالَ : ” سَيَكُونُ فِي آخِرِ الزَّمَانِ خَسْفٌ ، وَقَذْفٌ ، وَمَسْخٌ ” ، قِيلَ : وَمَتَى ذَلِكَ يَا رَسُولَ اللَّهِ ؟ قَالَ : ” إِذَا ظَهَرَتِ الْمَعَازِفُ وَالْقَيْنَاتُ ، وَاسْتُحِلَّتِ الْخَمْرُ “
‘Amr bin Abi Ath Thahir bin As Sarh Al Mudharri menuturkan kepadaku, Sa’id bin Abi Maryam dan Abu Hushain Al Qadhi menuturkan kepadaku, Yahya Al Himmani menuturkan kepadaku bahwa mereka berdua berkata, Abdurrahman bin Aslam mengabarkan kepada kami, Abu Hazim menuturkan kepadaku, Sahl bin Sa’ad menuturkan kepadaku, bahwa Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:
“Di akhir zaman nanti akan ada (peristiwa) di mana orang-orang ditenggelamkan (ke dalam bumi), dilempari batu dan diubah wajahnya menjadi buruk”.
Beliau ditanya, “Kapankah hal itu terjadi wahai Rasulullah?”
Beliau menjawab, “Ketika alat-alat musik dan para penyanyi wanita telah merajalela, serta khamr di anggap halal”.
Kritikus Hadits menilai bahwa Yahya Al Himmani dan Abdurrahman bin Aslam sebagai perawi yang Dha’if. Yahya bin Abdil Hamid Al Himmani merupakan perawi yang terpengaruh pemikiran syi’ah, meskipun Yahya bin Ma’in men-tsiqah kan beliau, Imam Ahmad berkata: “terkadang ia berdusta terang-terangan”. Begitupun dengan al-Bukhari, al-Nasa’i dan adz-Dzahabi. Sebenarnya banyak sekali Hadits-hadits dengan Matan yang serupa, namun semuanya dha’if(lemah), sehingga berlaku kaidah fiqh yang berbunyi: “ Hadits-hadits dha’if yang saling menguatkan satu sama lain tak dapat dijadikan Hujjah (pedoman), kecuali apabila banyak jalannya dan terdapat padanya qarinahyang menunjukkan ketetapan asalnya, dan tak bertentangan dengan Al-Qur’an dan Hadits Shahih. Dan menurut penulis Hadits ini tidak akan bisa naik kualitasnya menjadi Hasan Lighairihi mengingat pendapat Syeikh Yusuf Qardhawi dalam buku Halal wal Haram fil Islam yang menyatakan bahwa Hadits-hadits Nabi yang melarang nyanyian, semuanya ada cacat, tidak ada satupun yang selamat dari celaan oleh kalangan ahli hadis, seperti kata al-Qadhi Abubakar bin al-Arabi: "Tidak ada satupun hadis yang sah yang berhubungan dengan diharamkannya nyanyian.”
Namun tidak cukup sampai disitu, tulisan tersebut selain membahas dari segi dalil-dalil agama (meskipun faktanya tidak menyebut dalil sama sekali dan semuanya dha’if) juga disertai dengan data ilmiah yang dianggap akurat agar semakin memperkuat statement dan argumen mereka supaya semakin mudah menggiring opini pembaca untuk mempercayai isi tulisan tersebut. Penulis akan bahas sekaligus klarifikasi dimulai dengan isu dari isi tulisan tersebut mengenai soal informasi yang katanya didapatkan dari BMKG mengenai kemarau panjang yang akan melanda dunia dimulai dari tahun 2019 hingga tahun 2022. Tidak hanya itu, tulisan tersebut juga mengatakan bahwa cadangan air di dunia saat ini hanya tinggal 3% saja. Namun pertanyaanya adalah, benarkah BMKG pernah merilis informasi tersebut kepada publik? Jawabannya justru malah sebaliknya, Badan Metereologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) membantah informasi yang ada di dalam tulisan tersebut. Kepala Bagian Humas BMKG Harry Tirto Djatmiko menegaskan bahwa info tersebut tidak benar. "Berita itu hanya isu yang tidak bisa dipertanggung jawabkan dan membohongi masyarakat, karena isu tersebut tidak mempunyai dasar ilmiah yang jelas," ujar Harry. Dia menambahkan bahwa sampai saat ini belum ada informasi prediksi musim kemarau yang bisa memprediksikan sampai lebih dari satu tahun. Dari sini saja sudah tampak fatal bahwa tulisan tersebut memnciptakan informasi hoax (bohong) supaya bisa menggiring opini publik untuk melegitimasi pembenaran terhadap argumen mereka, agar publik menjadi terkesima dan mempercayai tulisan tersebut tanpa harus melakukan cek& ricek (Tabbayun).
Tidak cukup sampai disitu, tulisan tersebut juga kembali melakukan penggiringan opini yang sama dengan yang sebelumnya, yaitu mencoba menampilkan data ilmiah yang diklaim mereka sebagai sebuah “fakta” yang menyebutkan bahwa sungai Tiberias yang sekarang ini terletak di wilayah negara Israel sedang mengalami masa surut yang cukup mengkhawatirkan. Begitu pula dengan sumber mata air Zughar yang diklaim sudah mulai kering dan kebun kurma Baisan tidak berbuah. Lalu diperkuat pula lagi dengan polesan dari sisi Teologis dengan menyebutkan sabda Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Fatimah binti Qais yang menyebutkan kisah tentang Tamim ad-Dari yang menyebutkan bahwa Dajjal akan mucul jika ketiga tanda-tanda diatas sudah muncul (mohon maaf penulis tidak melampirkan teks Hadits secara lengkap karena sangat panjang). Sementara pernyataan yang ada didalam tulisan tersebut memuat data seolah itu fakta nyatanya sama sekali tidak memberikan sumber-sumber otentik yang dapat dipertanggungjawabkan. Tulisan tersebut sangat gamblang menyebutkan bahwa sekarang ketiga tanda tersebut mulai muncul, tapi minus pembuktian, hanya berani mengandalkan ucapan “fakta” namun minus pembuktian fakta sebenarnya. Jika hanya bermodalkan ucapan tentu semua juga bisa mengada-ada, bahkan penulis pun juga bisa saja berkata dengan mudahnya “Volume air Danau Toba mulai surut secara drastis”. Cukup mudah, tetapi apakah itu bisa dibuktikan melalui data ilmiah dan fakta lapangan? Untuk membuktikannya tentu harus melalui sumber-sumber yang otentik.
Penulis sudah sering melihat berbagai tulisan picisan seperti ini di berbagai link blogger, bahkan berbagai ceramah Ustadz-ustadz di youtube pun sering membicarakan hal yang senada dengan tulisan tersebut, namu mereka tidak ada yang berani memberikan sebuah fakta real. Dari sini penulis berkesimpulan bahwa sepertinya tulisan ini hanya sekedar bermodalkan referensi lewat blogger-blogger yang sama sekali tidak akurat dan tidak valid. Padahal sampai hari ini, pihak otoritas pemerintah Israel belum mengeluarkan pernyataa resmi perihal mengenai keringnya danau tiberias, sumber mata air Zughar. Sementara kebun kurma Baisan sudah sejak lama tidak menjadi wilayah perkebunan semenjak pemerintah Israel membuka proyek pemukiman Yahudi dan areal wisata. Jadi wajar jika banyak pepohonan termasuk kebun kurma yang harus ditebang, terlepas dari apakah itu memang benar-benar mengindikasikan bahwa sabda Rasulullah SAW sudah mulai terbukti, hanya Allah lah yang tau. Wallahu a’lam.
Terakhir tulisan tersebut menyebut bahwa ada Nubuwah Rasulullah yang menyatakan bahwa imam Mahdi akan muncul Dan kemunculan Imam Mahdi ini seperti yang pernah di nubuwahkan oleh Rasulullah adalah ditandai dengan wafatnya Raja yang namanya seperti nama hewan yang kemudian di dalam tulisan tersebut di analogikan kepada mantan raja Arab Saudi Fahd bin Abdul Aziz Al-Saud, karena Fahd (فهد) artinya macan tutul. Setelah itu internal keluarga kerajaan Arab Saudi akan mengalami gonjang-ganjing dan akhirnya terpilih raja yang Dzhalim dan pendosa yang dianalogikan pula kepada Abdullah bin Abdul Aziz Al-Saud. Setelah wafatnya raja Abdullah barulah Arab Saudi akan memilki Raja yang Alim yang direpresentasikan sebagai Raja Salman bin AbdulAziz Al-Saud.dan ketika Itulah Imam Mahdi akan Muncul dan di Bai’at. Untuk mengklarifikasi hal tersebut maka yang pertama adalah apakah pernah Rasulullah memberikan sebuah nubuwah seperti itu? Apakah ada dalilnya? Jawaban penulis tidak ada sama sekali, ini hanyalah akal-akalan orang yang menulis tulisan tersebut saja. Jika penulis mengutip perkataan Basuki Tjahaya Purnama, tulisan tersebut hanya mempermainkan agama dengan mengatasnamakan agama dan membawa-bawa nama Nabi SAW untuk membohongi dan membodoh-bodohi umat demi pembenaran dirinya.padahal Rasululla SAW dalam sabdanya telah mengancam umatnya akan masuk neraka jika berani membawa-bawa namanya dalam sebuah kebohongan.