4. Â Dalam konteks manajemen waktu, "melakukan hal yang benar" mengacu pada memprioritaskan tugas yang memiliki dampak paling signifikan. Ini tentang membedakan antara kegiatan mendesak dan penting / Urgenitas.
Ke empat contoh diatas dapat diwujudkan dengan baik tidak terlepas dari peran seorang pemimpin yang baik. Leadership / Kepemimpinan memainkan peran kritis dalam kesuksesan suatu organisasi / perusahaan. Seorang pemimpin yang efektif adalah kunci dalam membentuk budaya organisasi yang kuat, memotivasi karyawan, mengambil keputusan yang tepat, menetapkan tujuan strategis dan membentuk arah jangka panjang organisasi.
Kepemimpinan tidak terbatas pada satu individu, tetapi dapat muncul di berbagai tingkatan dalam suatu organisasi, di mana individu memiliki kemampuan untuk mempengaruhi dan membimbing orang lain menuju visi bersama. Namun makna filosofi Drucker dalam konteks manajerial, melakukan hal yang benar menyiratkan kepatuhan terhadap norma, aturan, dan best practice yang ditetapkan. Sementara Manajemen, berfokus melaksanakan tugas dan proses secara efisien, memastikan bahwa hal-hal dilakukan dengan cara yang paling efektif dan tepat dengan  mengorganisasikan sumber daya, mengawasi tim, mematuhi tenggat waktu, dan melakukan pengendalian terstruktur untuk mencapai hasil yang diinginkan.
Kesimpulannya, filososi Peter Drucker berfungsi sebagai pengingat bahwa manajemen dan kepemimpinan adalah peran yang berbeda namun saling berhubungan dalam suatu organisasi. Manajemen memastikan efisiensi dan efektivitas dalam suatu organisasi, kepemimpinan berfokus pada pengambilan keputusan strategis yang selaras dengan visi yang lebih besar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H