Mohon tunggu...
Randa Iolanda putra
Randa Iolanda putra Mohon Tunggu... -

aimaragroup apalah arti tumpukan buku ini? There ain't no free lunch, moreover the dinner ID randa_ip urang awak kampus andalas, kampus usu

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Di Balik Bencana Alam

22 April 2018   06:02 Diperbarui: 22 April 2018   08:09 397
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

sebagai penegak hukum seringkali gagal memainkan peran sebagai penjaga, penjamin tegaknya hukum, penjamin kepastian hukum demi kepentingan bersama akan lingkungan yang baik dan sehat.

Beranjak dari hal itu, ke depan kita harus mengubah paradigma atas muncul keprihatinan mengenai bencana alam yang terjadi sekarang. Kesalahan selama ini adalah lebih berfokus dan mengutamakan pembangunan ekonomi. Kendatinya membawa kemajuan ekonomi, tapi terbukti membawa kerugian dalam bentuk bencana alam. Menyisakan berbagai problem kesehatan, sosial dan politik kehidupan masyarakat.

Penutup

Di usia yang semakin senja, bangsa ini seolah-olah tidak pernah belajar dari pengalaman. Lingkungan tak ubahnya menjadi eksploitasi ekonomi yang dijadikan sebuah obyek atas sebuah kebijakan. Ketika pemerintah membuat kebijakan yang tidak pro-lingkungan. Tentu saja, masyarakatlah yang akan merasakan. Menimbulkan bencana alam dan lagi-lagi yang akan menjadi penderita atau korban.

Di balik bencana alam ini, kita mesti mengambil hikmah dan kembali bersama-sama mencintai alam ini. Beban ini tak hanya dipikul oleh pemerintah, tapi masyarakat juga memiliki andil. Memulai dengan niat dan kesungguhan hati untuk komitmen peduli terhadap lingkungan, tanggung jawab moral dari mereka pelaku yang mengakibatkan kerusakan lingkungan. Sekali lagi perlu diingatkan bahwa planet bumi yang dihuni manusia hanya satu, jangan sampai rusak dan membawa bencana kembali bagi kelangsungan hidup manusia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun