Mohon tunggu...
Randa Andika
Randa Andika Mohon Tunggu... Freelancer - Influencer

Santai dan bermanfaat

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Urgensi Pemahaman Wawasan Kebangsaan dan Bela Negara dalam Menyikapi Isu Kontemporer di Indonesia

8 Oktober 2024   10:20 Diperbarui: 8 Oktober 2024   10:24 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Indonesia adalah negara yang sangat luas dengan beragam suku, bahasa, dan budaya. Dari Sabang sampai Merauke, Indonesia memiliki kekayaan yang sangat besar, baik dari segi alam maupun sosial. Namun, sebagai negara yang besar, Indonesia juga menghadapi berbagai tantangan. Mulai dari masalah kesehatan seperti stunting, hingga isu korupsi dan demokrasi. Oleh karena itu, sangat penting bagi kita untuk memahami wawasan kebangsaan dan memiliki semangat bela negara yang kuat.

Mengapa Wawasan Kebangsaan Penting?

Wawasan kebangsaan adalah pemahaman yang membuat kita bisa melihat Indonesia sebagai satu kesatuan, bukan sebagai kelompok-kelompok yang terpisah. Dengan wawasan kebangsaan, kita lebih menghargai perbedaan yang ada dan tidak mudah terpecah belah oleh masalah-masalah yang muncul di masyarakat. Misalnya, ketika ada perbedaan pandangan politik, kita harus mengingat bahwa tujuan kita sama, yaitu membuat Indonesia lebih baik.

Selain itu, wawasan kebangsaan juga mengajarkan kita untuk menempatkan kepentingan nasional di atas kepentingan pribadi atau kelompok. Misalnya, jika ada perbedaan pendapat tentang kebijakan pemerintah, kita bisa menyelesaikannya dengan cara diskusi yang baik dan tidak menimbulkan konflik. Sikap seperti ini penting untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.

Bela Negara Tidak Selalu Tentang Perang

Bela negara sering dianggap sebagai kewajiban tentara atau militer. Padahal, bela negara sebenarnya adalah tanggung jawab semua warga negara, dan tidak selalu berhubungan dengan perang. Bela negara bisa dilakukan dengan cara sederhana, seperti menjaga ketertiban lingkungan, mengikuti aturan, dan membantu sesama warga.

Misalnya, dalam penanganan stunting, bela negara bisa diwujudkan dengan mendukung program-program kesehatan yang dibuat oleh pemerintah, seperti memastikan anak-anak di sekitar kita mendapat asupan gizi yang baik. Sikap bela negara ini tidak hanya membantu mengurangi angka stunting, tetapi juga menunjukkan kepedulian kita terhadap masa depan bangsa, karena anak-anak yang sehat akan menjadi penerus bangsa yang kuat.

Tantangan Isu Kontemporer di Indonesia

Saat ini, ada beberapa isu yang sangat memerlukan perhatian kita bersama:

1. Stunting

Apa itu Stunting? Stunting adalah kondisi di mana anak-anak tidak tumbuh dengan baik karena kekurangan gizi. Ini sangat berbahaya karena anak-anak yang mengalami stunting bisa kesulitan belajar dan memiliki masalah kesehatan di masa depan.

Contoh Konkrit 2023 dan 2024: Pada tahun 2023, angka stunting di Indonesia tercatat 19,3%, menunjukkan penurunan dari 21,6% pada tahun 2022. Pemerintah telah meluncurkan program untuk mengurangi angka stunting, seperti program penyuluhan gizi dan peningkatan akses makanan sehat bagi ibu hamil dan anak-anak. Pada tahun 2024, pemerintah menargetkan angka stunting dapat turun menjadi 14%. Kita semua bisa ikut berperan dengan memberikan edukasi tentang pentingnya gizi kepada orang tua di sekitar kita, agar mereka bisa memberikan makanan sehat untuk anak-anak mereka.

2. Penguatan Demokrasi

Masalah dalam Demokrasi: Demokrasi di Indonesia saat ini masih dipengaruhi oleh sistem feodal. Banyak orang memilih pemimpin bukan berdasarkan program atau visi yang jelas, tetapi karena kedekatan personal atau tradisi keluarga. Ini membuat demokrasi tidak berjalan semestinya.

Contoh Konkrit 2023: Misalnya, dalam pemilihan kepala daerah di beberapa daerah pada tahun 2023, banyak warga yang memilih calon pemimpin karena hubungan keluarga atau kenalan, bukan karena visi dan misi yang jelas. Ini menunjukkan bahwa kita perlu lebih kritis dalam memilih pemimpin. Dengan memahami wawasan kebangsaan, kita bisa memilih pemimpin yang benar-benar memiliki kemampuan dan niat baik untuk memajukan daerah.

3. Pemberantasan Korupsi

Korupsi di Indonesia: Korupsi adalah masalah serius di Indonesia. Banyak kebijakan yang seharusnya untuk kesejahteraan rakyat, justru disalahgunakan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab.

Contoh Konkrit 2023 dan 2024: Pada tahun 2023, pemerintah mengeluarkan Undang-Undang baru yang mengatur tentang korupsi, tetapi beberapa pihak menganggap bahwa undang-undang tersebut justru melemahkan upaya pemberantasan korupsi. Di tahun 2024, masyarakat diharapkan lebih aktif menyuarakan kebenaran dan mendukung penegakan hukum yang adil. Misalnya, dengan melaporkan praktik korupsi yang mereka saksikan, kita semua bisa berkontribusi dalam menciptakan Indonesia yang lebih baik.

Dengan memahami dan menyikapi ketiga isu ini, kita sebagai warga negara bisa ikut berkontribusi untuk membuat Indonesia lebih baik. Penting untuk memiliki wawasan kebangsaan yang kuat agar kita dapat menghadapi tantangan-tantangan yang ada.

Apa yang Bisa Kita Lakukan?

Sebagai generasi muda, kita bisa mulai dari hal-hal kecil. Misalnya, ikut dalam kegiatan organisasi pemuda, aktif menyuarakan pendapat di forum-forum diskusi, dan tidak mudah terpengaruh oleh berita-berita hoaks yang bisa memecah belah bangsa. Kita juga bisa ikut serta dalam program-program pemerintah yang bertujuan untuk kesejahteraan masyarakat, seperti membantu sosialisasi tentang bahaya stunting, atau ikut serta dalam kegiatan antikorupsi.

Kesimpulan

Menghadapi tantangan-tantangan tersebut, pemahaman wawasan kebangsaan dan bela negara sangat penting. Keduanya membantu kita melihat bahwa Indonesia adalah satu kesatuan yang harus kita jaga bersama. Dengan memiliki semangat ini, kita bisa turut serta dalam menyelesaikan berbagai masalah yang dihadapi bangsa dan membantu mewujudkan Indonesia yang lebih baik di masa depan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun