Kalau Grammarly, ini jadi andalan aku setiap kali nulis essay dalam bahasa Inggris. Biasanya aku pakai Grammarly untuk memastikan grammar-ku benar, terutama kalau aku lagi buru-buru. Kadang, aku juga suka minta Grammarly untuk membuat saran kalimat yang lebih pas dan lebih jelas. Fitur Grammarly yang kasih saran alternatif kalimat juga sering bantu aku saat mencari cara terbaik untuk menyampaikan ide.
Grammarly ini mirip seperti guru bahasa yang selalu siap membetulkan kesalahan kita. Selain grammar, kadang Grammarly kasih tips yang bikin tulisan terdengar lebih natural dan rapi. Aku juga sering pakai Grammarly buat memastikan tulisanku agar  lebih terdengar profesional, apalagi kalau untuk tugas yang dinilai atau paper penting. Grammarly benar-benar bikin aku lebih percaya diri nulis dalam bahasa Inggris.
3. QuillBot
Nah, kalau yang satu ini, aku juga nggak bisa lepas dari QuillBot, terutama kalau lagi mengutip tulisan orang lain. Jadi, misalnya aku menemukan artikel/jurnal dan mau aku jadikan referensi buat tugasku tapi aku bingung dan kehabisan ide untuk mem-parafrasekan tulisan orang tersebut, aku biasanya langsung copy-paste ke QuillBot. AI di dalamnya bakal bantu aku buat ngerangkai ulang kalimat, jadi tetap dengan makna yang sama, tapi pakai kata-kata yang berbeda. Itu bikin tulisan jadi lebih fresh dan pastinya menghindari plagiasi. Bahkan, kadang aku pakai QuillBot buat ngebantu nyusun kalimat yang lebih enak dibaca. Jadi, meski tetap kerja keras, alat ini jadi penyelamat saat lagi buntu.
Jadi, bisa dibilang ketiga AI ini udah jadi "asisten" setia buat kuliahku. Ketiganya sama-sama penting, tapi punya fungsi yang berbeda. ChatGPT bikin proses brainstorming dan tanya-jawab jadi lebih lancar, Grammarly memastikan tulisan aku rapi dan nggak ada salah ketik atau grammar dan Quillbot membantuku memparafrase sebuah tulisan. Dengan bantuan AI ini, tugas-tugas jadi lebih ringan dan efisien tapi yang pasti, aku tetap berusaha biar nggak sepenuhnya bergantung, biar kemampuan sendiri juga terus berkembang.
Dengan hadirnya AI di dunia akademis, banyak hal yang jadi lebih mudah buat mahasiswa. Alat-alat seperti ChatGPT, Grammarly, dan QuillBot benar-benar membantu banget mulai dari sekadar memperbaiki tata bahasa sampai brainstorming semua bisa dilakukan menggunakan AI. Hal ini bikin kita jadi bisa lebih fokus ke inti pembelajaran dan ngembangin ide.Â
Tapi, yang perlu diingat, kita tetap perlu pakai AI dengan bijak. Nggak semua hasil dari AI itu harus kita terima mentah-mentah. Kalau ada yang terasa kurang pas, kita bisa ubah dan sesuaikan dengan gaya atau kebutuhan kita sendiri. Intinya AI ini cuma alat bantu, otak dan kreativitas kita tetap yang utama. Sekarang aku mau bahas juga nih tentang cara menjaga etika dalam penggunaan AI yang perlu kamu ketahuiÂ