Komplikasi:
Di desa Kudadu, mereka disambut hangat oleh kepala desa yang, dengan risiko besar, menyembunyikan Raden Wijaya. Dalam persembunyiannya, Raden Wijaya diganggu oleh rasa bersalah---apakah ia telah gagal melindungi Singasari? Namun, ia bangkit dengan tekad baru: ia berjanji membangun kembali kerajaan yang lebih besar dari Singasari. Bersama Arya Wiraja di Sumenep, ia menyusun rencana untuk mengambil alih kekuasaan.
Resolusi:Â
Saat pasukan Mongol datang untuk menghukum Jawa, Raden Wijaya melihat kesempatan emas. Pada titik klimaks, perang besar pecah di Trowulan. Dengan kecerdikan yang tak terduga, Raden Wijaya membalikkan aliansinya, mengalahkan Mongol, dan akhirnya menyingkirkan Jayakatwang.
Koda:Â
Pada tanggal 10 November 1293, ia mendirikan Kerajaan Majapahit dan naik tahta dengan gelar Kertarajasa Jayawardhana. Dalam hati, ia menyadari bahwa kerajaan ini tidak hanya lahir dari peperangan tetapi dari persahabatan, pengkhianatan, dan harapan baru. Dengan bendera Majapahit berkibar di angkasa, Raden Wijaya merenung bahwa kebesaran bukanlah milik satu generasi. Ia berharap keturunannya menjaga kerajaan ini, agar apa yang telah ia bangun dengan susah payah menjadi warisan bagi anak cucu, hingga seluruh Nusantara mengenang Majapahit sebagai lambang persatuan dan kejayaan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H