Mohon tunggu...
ranaya adyas maretha
ranaya adyas maretha Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - SISWA/SMA NEGERI 1 JOMBANG/KELAS XII-3

hobi saya memasak dan menari

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Analisis Teks Sejarah Kerajaan Majapahit

31 Oktober 2024   09:17 Diperbarui: 31 Oktober 2024   19:40 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Struktur Teks Sejarah

Orientasi:

Cerita dimulai dengan latar belakang berdirinya Kerajaan Majapahit, yang merupakan kelanjutan dari Kerajaan Singasari di abad ke-14. Raden Wijaya, sebagai putra pangeran, melarikan diri setelah Kerajaan Singasari runtuh akibat pemberontakan Jayakatwang.

Komplikasi:

Setelah melarikan diri, Raden Wijaya harus bersembunyi dari musuh. Dengan bantuan Arya Wiraja, dia diterima dan diberikan kesempatan untuk mendirikan desa di hutan Tarik, yang dinamakan Majapahit. Raden Wijaya merencanamkan untuk merebut kembali kekuasaan dari Jayakatwang dengan memanfaatkan kedatangan pasukan Mongol yang tidak mengetahui perubahan politik di Jawa.

Resolusi:

Raden Wijaya berkolaborasi dengan tentara Mongol untuk menyerang Jayakatwang dan berhasil mengalahkannya. Namun, setelah itu, Raden Wijaya memutuskan untuk menyerang balik tentara Mongol dan memaksa mereka meninggalkan Jawa.

Koda:

Pada tanggal 10 November 1293, Raden Wijaya mendirikan Kerajaan Majapahit dan dinobatkan sebagai Raja pertama dengan gelar Kertarajasa Jayawardhana, menjadikan Majapahit sebagai pusat kekuasaan yang baru di Nusantara.

Analisis Kebahasaan

1. Kalimat Aktif:

Banyak kalimat aktif, seperti "Raden Wijaya melarikan diri bersama tiga sahabatnya."

2. Penggunaan Kata Hubung:

Terdapat penggunaan kata hubung yang menjelaskan urutan kejadian, seperti "setelah," "kemudian," "bahkan," dan "untuk."

3. Pilihan Kata Bersejarah:

Banyak kosa kata khusus seperti "pangeran," "runtuh," "pasukan Mongol," yang mencerminkan era sejarah dan latar budaya Majapahit.

4. Penanda Waktu:

Ada penanda waktu historis, seperti "1292," "1215 saka," dan "10 November 1293."

---

Modifikasi Teks:

Komplikasi:

Di desa Kudadu, mereka disambut hangat oleh kepala desa yang, dengan risiko besar, menyembunyikan Raden Wijaya. Dalam persembunyiannya, Raden Wijaya diganggu oleh rasa bersalah---apakah ia telah gagal melindungi Singasari? Namun, ia bangkit dengan tekad baru: ia berjanji membangun kembali kerajaan yang lebih besar dari Singasari. Bersama Arya Wiraja di Sumenep, ia menyusun rencana untuk mengambil alih kekuasaan.

Resolusi: 

Saat pasukan Mongol datang untuk menghukum Jawa, Raden Wijaya melihat kesempatan emas. Pada titik klimaks, perang besar pecah di Trowulan. Dengan kecerdikan yang tak terduga, Raden Wijaya membalikkan aliansinya, mengalahkan Mongol, dan akhirnya menyingkirkan Jayakatwang.

Koda: 

Pada tanggal 10 November 1293, ia mendirikan Kerajaan Majapahit dan naik tahta dengan gelar Kertarajasa Jayawardhana. Dalam hati, ia menyadari bahwa kerajaan ini tidak hanya lahir dari peperangan tetapi dari persahabatan, pengkhianatan, dan harapan baru. Dengan bendera Majapahit berkibar di angkasa, Raden Wijaya merenung bahwa kebesaran bukanlah milik satu generasi. Ia berharap keturunannya menjaga kerajaan ini, agar apa yang telah ia bangun dengan susah payah menjadi warisan bagi anak cucu, hingga seluruh Nusantara mengenang Majapahit sebagai lambang persatuan dan kejayaan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun