Mohon tunggu...
ranarevina
ranarevina Mohon Tunggu... Perawat - Mahasiswa

Aktif, kritis, kreatif

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Meningkatkan Kesadaran Diri: Kunci Mencegah Diabetes Melitus Tipe 2 di Kalangan Mahasiswa

15 Desember 2024   07:57 Diperbarui: 15 Desember 2024   08:57 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Meningkatkan Kesadaran Diri: Kunci Mencegah Diabetes Mellitus Tipe II di Kalangan Mahasiswa

Diabetes Mellitus (DM) tipe II terus menjadi ancaman kesehatan global, termasuk di Indonesia. Menurut Henik Tri Rahayu, seorang peneliti yang mendalami isu ini, prevalensi DM tipe II terus meningkat seiring dengan perubahan gaya hidup yang tidak sehat, seperti pola makan yang buruk, minimnya aktivitas fisik, dan riwayat keluarga dengan diabetes. Penelitian terbaru yang dilakukan Henik memaparkan temuan menarik terkait hubungan antara kesadaran diri (self-awareness) mahasiswa terhadap pola konsumsi makanan dan olahraga dengan risiko DM tipe II.

Pola Hidup dan Risiko Diabetes

Henik menjelaskan bahwa DM tipe II tidak hanya dipengaruhi oleh faktor genetik, tetapi juga oleh pola hidup seseorang. "Pola konsumsi makanan yang buruk dan kurangnya olahraga menjadi pemicu utama, namun faktor riwayat keluarga membuat seseorang lebih rentan," ujarnya. Menurutnya, cara terbaik untuk mencegah diabetes adalah dengan meningkatkan self-awareness. Faktor ini melibatkan pikiran, perasaan, motivasi, perilaku, pengetahuan, dan lingkungan.

Penelitian dan Metodologi

Dalam penelitian yang menggunakan metode case control ini, Henik melibatkan 102 mahasiswa yang dipilih menggunakan teknik cluster random sampling. Tujuan penelitian adalah untuk menganalisis tingkat self-awareness mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan (PSIK) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) terhadap pola konsumsi makanan dan olahraga, serta kaitannya dengan riwayat keluarga yang memiliki DM tipe II.

Analisis data dilakukan melalui uji Fisher dan uji Chi-Square. Hasilnya menunjukkan perbedaan signifikan pada self-awareness pola konsumsi makanan antara mahasiswa yang memiliki riwayat keluarga dengan DM tipe II dan yang tidak. Namun, untuk self-awareness olahraga, hasil analisis menunjukkan tidak ada perbedaan signifikan.

Hasil Penelitian: Pola Makan Masih Bermasalah

Henik mengungkapkan bahwa sebagian besar responden memiliki tingkat self-awareness yang rendah terhadap pola konsumsi makanan dan olahraga. Pada analisis pola konsumsi makanan, uji Fisher menunjukkan nilai p sebesar 0,022 (lebih kecil dari 0,05), yang berarti terdapat perbedaan signifikan antara mahasiswa dengan riwayat keluarga DM tipe II dan yang tidak. Hal ini menunjukkan bahwa mahasiswa yang memiliki riwayat keluarga cenderung lebih sadar akan pentingnya pola makan sehat.

Namun, pada analisis self-awareness olahraga, hasil uji Chi-Square menunjukkan nilai X sebesar 1,945 (lebih kecil dari 3,841), yang berarti tidak ada perbedaan signifikan antara kedua kelompok. "Kesadaran terhadap olahraga tampaknya belum menjadi prioritas, baik bagi mahasiswa dengan riwayat keluarga DM maupun yang tidak," ungkap Henik.

Implikasi dan Langkah Preventif

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun