Tegal, Sabtu-Minggu 20-21 Juli 2024,
Kecamatan Bumijawa terpilih menjadi salah satu kecamatan di Jawa Tengah untuk pelaksanaan program kuliah kerja nyata (KKN) Universitas Islam Negeri Prof. K.H Saifuddin Zuhri Purwokerto. Dalam aksinya, kelompok yang mendiami desa Sokatengah yaitu kelompok 108 melaksanakan kegiatan/program kerjanya yaitu Workshop Pendampingan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa Sokatengah Kecamatan Bumijawa Melalui Pembuatan Pupuk Organik di Desa Sokatengah, Dukuh Bebek pada hari Sabtu (20/07/2024).
      Kegiatan ini dilakukan melalui Program Pengabdian Masyarakat kuliah kerja nyata (KKN) yang berkolaborasi dengan UIN Walisongo Semarang dan UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Kegiatan ini dilaksanakan di halaman rumah Ibu Lurah, Dukuh Bebek, Sokatengah, Kec. Bumijawa, Kab. Tegal. Sasaran kegiatan ini adalah ibu-ibu TP PKK Desa Sokatengah yang merupakan target pelatihan pupuk organik. Kegiatan ini diisi oleh anggota kelompok KKN 108 atas nama Uswatun Khasanah, Mohamad Afin Mursida dan Rizqi Faisal Muzaqi selaku narasumber pelatihan pengaplikasian pupuk organik.
      Pembuatan pupuk organik dipilih karena melihat kondisi sosial di Desa Sokatengah yang banyak mengalami pembuangan sampah secara asal-asalan atau tidak pada tempatnya. Maka dari itu, pembuatan pupuk organik terpilih sebagai salah satu program kerja dengan salah satu manfaatnya yaitu mengurangi sampah yang menumpuk dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Mahasiswa KKN melakukan kerja sama dengan ibu-ibu PKK untuk mengumpulkan limbah dapur kemudian disiram dengan air cucian beras untuk membantu pembusukan bahan baku atau raw material selama 7 hari hingga satu bulan sehingga menghasilkan kompos yang bisa digunakan sebagai pupuk organik. Dengan diadakannya sosialisasi ini, mahasiswa KKN berharap dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya mengolah limbah organik dan memberikan solusi sederhana untuk mengurangi dampak pencemaran lingkungan.
Ismail selaku koordinator desa (Kordes) mengatakan "Karena melihat terbatasnya atau ketidaktersediaannya TPA/TPS di desa sokatengah sendiri, yang dimana banyak warga mengeluh atas tidak adanya tempat pembuangan sampah (TPS). Oleh karena itu kita berusaha untuk mengelolah sampah-sampah organik terutama sampah dapur seperti cangkang telur, kulit bawang, kulit buah, sisa potongan sayur dan lainnya. Pembuatan kompos ini juga bertujuan untuk mengurangi pembakaran-pembakaran sampah yang dilakukan oleh warga. Mungkin seperti itu."
Dengan diadakannya sosialisasi ini, mahasiswa KKN berharap dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya mengolah limbah organik dan memberikan solusi sederhana untuk mengurangi dampak pencemaran lingkungan.
Penulis:Â
1. Nadia Ainul
2. Uswatun Khasanah
3. Rizqi Faisal Muzaqi