“Aku akan perintahkan diriku dan mengatakan bahwa aku mampu. Aku akan mengalahkan keraguan, rasa takut, perasaan minder, dan menukarnya dengan keberanian.” –Merry Riana
Pernah gak sih kamu ngomong sama diri sendiri? Terus kamu menganggap kalau hal itu adalah hal yang biasa dilakukan oleh orang gila. Ternyata, setiap orang sering loh berbicara sendiri. Hal itu sebagai bentuk komunikasi kamu dengan dirimu sendiri. Kenapa ya bisa seperti itu?
Berbicara dengan diri sendiri ini biasa disebut dengan self-talk. Self-talk merupakan sebuah pernyataan yang ditujukan kepada diri sendiri, bukan kepada orang lain. Self-talk terjadi sebagai bentuk tanggapan langsung dari sebuah situasi yang sedang terjadi.
Dalam sebuah studi yang dilakukan oleh Gary Lupyan seorang psikolog dari University of Wisconsin-Madison dan Daniel Swingley dari University of Pennsylvania menemukan bahwa penggunaan clue verbal dapat menolong orang ketika mencari benda yang hilang karena otak menjadi fokus mengingat di mana benda itu disimpan.
Self-talk positif dan self-talk negatif
Terdapat dua jenis self-talk, yaitu self-talk positif dan self-talk negatif. Robert S. Weinberg, psikolog dari Miami University menyatakan bahwa seseorang yang memilki self-talk positif tidak akan mudah putus asa, melainkan akan terus berusaha mencapai tujuan dengan menjadikan kegagalan atau kesalahan sebagai pelajaran.
Saat menghadapi situasi yang menegangkan, seseorang yang memiliki self-talk positif akan berkata "Saya bisa melakukannya" atau saat menghadapi kegagalan seseorang itu akan berkata "Saya akan bekerja lebih keras lagi."
Sedangkan seseorang yang memiliki self-talk negatif akan merasa tidak percaya diri dan merasa dirinya lebih rendah daripada orang lain, misalnya seperti berkata "Ah, saya hanya orang biasa, mana mungkin bisa sehebat dia." Oleh karena itu hal tersebut harus dihindari.
Self-talk positif dapat mempengaruhi mood
Mood merupakan hal yang sangat penting bagi seseorang saat akan melakukan sesuatu. Jika mood sedang tidak besahabat karena rasa lelah, kita pasti malas untuk melakukan suatu aktivitas.
Charles Zastrow, seorang ahli pekerjaan sosial mengatakan bahwa self-talk positif dapat memberi mood yang positif saat tubuh dalam keadaan lelah, dengan cara mengucapkan kata-kata dalam pikiran yang bersifat positif.