Mohon tunggu...
Rananda Adrian Reyfaldi
Rananda Adrian Reyfaldi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya adalah mahasiswa aktif d4 Hubungan Masyarakat dan Komunikasi Digital UNJ. Saya suka dengan olahraga dan juga eksplorasi hal baru.

Selanjutnya

Tutup

Politik

PJ Gubernur DKI Jakarta dengan Kebijakan yang Kerap Ditentang Masyarakatnya

20 April 2024   21:50 Diperbarui: 20 April 2024   21:53 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setelah berakhirnya masa pemerintahan gubernur di tahun 2022, Presiden menunjuk beberapa orang untuk menjadi PJ (Penanggung Jawab) di 20 provinsi Indonesia. Salah satunya adalah kota DKI Jakarta yang dimana Heru Budi ditunjuk sebagai PJ DKI Jakarta, sebelum menjadi PJ Gubernur DKI Jakarta, dia menjabat sebagai Kepala Sekretariat Kepresidenan sejak tahun 2017, dan juga mantan Kepala Badan Pengelola Keuangan Aset Daerah DKI yang menjabat pada masa Gubernur Basuki Tjahaja Purnama pada tahun 2015 dan 2017, dan juga pernah menjabat sebagai Walikota Jakarta Utara pada tahun 2014 sampai 2015. 

Setelah ditunjuk oleh Presiden Joko Widodo pada tahun 2022, banyak netizen yang menganggap Heru Budi kerap membuat keputusan yang kontroversial dan merugikan sebagian banyak orang, seperti menahan kunci dan memutus fasilitas air listrik rusun kampung bayam, pemotongan uang kartu lansia jakarta dari 600 ribu menjadi 300 ribu dan pencabutan sepihak oleh banyak penerima, merubah logo dan slogan jakarta menjadi lebih jadul, mengaku APBD 81 T kurang, tetapi menganggarkan wajahnya dipasang di banner berbagai tempat di jakarta, menghapus layanan internet gratis jakwifi di berbagai tempat, mengganti nama jaklingko menjadi mikrotrans, membatalkan proyek lrt rute jis yang harusnya jadi solusi akses transportasi umum ke jis, dan yang terbaru adalah mencabut beasiswa kjmu sebanyak 12 ribu mahasiswa, menyisakan 7 ribu mahasiswa.

Meskipun memiliki pengalaman yang luas dalam berbagai jabatan di pemerintahan, kinerja Heru Budi sebagai Penanggung Jawab DKI Jakarta telah menimbulkan kontroversi. Banyak keputusan yang diambilnya dinilai merugikan masyarakat, seperti pemotongan fasilitas dan pengurangan program yang telah ada sebelumnya. Hal ini menyebabkan kekecewaan di kalangan netizen dan menimbulkan pertanyaan tentang kebijakan yang diambil oleh pemerintahan. Diperlukan evaluasi mendalam terhadap kebijakan yang telah diimplementasikan serta dialog yang lebih terbuka dengan masyarakat untuk memperbaiki masalah yang ada.

Rananda Adrian Reyfaldi, Mahasiswa Program Studi Hubungan Masyarakat dan Komunikasi Digital, Universitas Negeri Jakarta angkatan 2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun