Mohon tunggu...
Rana Merisa Meliana
Rana Merisa Meliana Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

mahasiswa yang senang menulis karya

Selanjutnya

Tutup

Healthy

TBC Menjadi Masalah Kesehatan yang Mematikan hingga Sekarang

18 Agustus 2023   22:31 Diperbarui: 18 Agustus 2023   22:33 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Ilustrasi: Kementerian Kesehatan

TBC merupakan isu kesehatan yang tidak pernah selesai untuk dibahas. Apa itu TBC? Tuberkulosis adalah penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis dan penyebab utama masalah kesehatan dunia. Mycobacterium tuberculosis sering menyerang paru-paru tetapi juga menyerang organ tubuh lainnya, seperti ginjal, tulang, sendi, kelenjar getah bening, atau selaput otak, kondisi ini dinamakan dengan TB ekstra paru. Bakteri Mycobacterium tuberculosis  yang menyerang paru menyebabkan gangguan pernapasan, seperti batuk kronis dan sesak napas serta gejala lain seperti berkeringat di malam hari dan demam.

TBC yang merupakan penyakit berbahaya dan mematikan ini juga dapat diobati. Pengobatan standar untuk TBC aktif selama 6 bulan dengan empat obat antimikroba dengan informasi dan dukungan bagi pasien dari tenaga kesehatan atau sukarelawan .

TBC menyerang terutama orang dewasa pada usia paling produktif. Namun, semua kelompok usia tetap berisiko. Lebih dari 95% kasus dan kematian terjadi di negara berkembang.

TBC merupakan isu kesehatan yang sampai saat ini belum ada satu pun negara yang terbebas dari TBC. Laporan TBC Dunia menunjukkan bahwa ada total 10 juta insiden dan yang menunjukkan bahwa total 400 kasus positif TBC paru didapatkan dari setiap 100.000 penduduk. Di Indonesia sendiri berada di urutan ke 3 negara dengan kasus TBC tertinggi di dunia

Fakta tersebut semakin menguatkan bahwa TBC merupakan penyakit berbahaya dan mematikan, yang pastinya dapat menyerang berbagai kalangan. Meskipun demikian, TBC belum tentu menimbulkan sakit pada orang yang tertular. Mengapa demikian? Karena itu merupakan respon dari imunitas tubuh kita yang kuat. Oleh karena itu, kita sebaiknya bisa sigap menjaga imunitas diri, agar Mycobacterium tuberculosis yang masuk di tubuh kita tidak berkembang dan tubuh tetap dalam kondisi sehat.

Referensi

Azizah, R. (2023). Faktor Risiko Lingkungan Terhadap Tuberkulosis. UNAIR NEWS.

Klaten, T. P.-R. (2022). TBC. Kementerian Kesehatan.

Organization, W. H. (2022). Tuberkulosis. WHO.

Rokom. (2011). TBC Masalah Kesehatan Dunia. Kementerian Kesehatan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun