Mohon tunggu...
Lucky Roo
Lucky Roo Mohon Tunggu... Wiraswasta - Mencari sesuatu dan selalu haus

Orang Pintar Yang Ingin Bodoh.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Anak Pemberontak Pun Ingin Mengabdi

13 September 2018   13:32 Diperbarui: 13 September 2018   13:37 1112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Sejarah Indonesia mencatat sejumlah pemberontakan terjadi sejak republik ini berdiri pada 17 Agustus 1945. Ada DI/TII dengan tokoh Karto Suwiryo, Daud Beureuh, dan Kahar Muzakar. Ada PRRI/Permesta dengan tokoh Sumitro Djojohadikusumo, Saladin Sarumpaet, Ventje Sumual. Orang ingat pula Angkatan Perang Ratu Adil pimpinan Westerling. Tentu saja, yang paling diingat adalah PKI 1948 dan 1965.

PKI dan DI/TII sama-sama pernah menyiksa dan membunuh ulama. Ketua Umum PBNU hingga 1984, KH Idham Chalid berulang kali menceritakan pengalamannya diberondong peluru milisi DII/TII. Kolega-kolega KH Idham malah sampai terbunuh oleh DII/TII di Jawa Barat. PKI, tentu saja banyak melakukan hal serupa dengan DII/TII.

Sementara PRRI/Permesta paling diingat karena berkongsi dengan AS untuk menjatuhkan pemerintahan Indonesia. Allan Pope, pilot dan tentara bayaran AS, yang tewas setelah pesawatnya ditembak jatuh di perairan Sulawesi adalah bukti tak terbantahkan dari keterlibatan AS di Permesta.

Setelah puluhan tahun berlalu, anak-anak dari mereka yang terlibat dalam berbagai pemberontakan itu tetap di Indonesia.

Anak Kahar Muzakar, Andi Azis Qahar sudah 3 periode jadi anggota DPD yang mewakili Sulawesi Selatan. Saudara tirinya, Andi Mudzakkar, dua kali jadi Bupati Luwu, Sulawesi Selatan. Mereka sama-sama gagal di pemilihan gubernur Sulsel 2018.

Anak Danu Muhammad, salah satu pimpinan DI/TII di Jawa, Hilmi Aminuddin, pernah lama memimpin PKS sebagai ketua dewan Syuro.

Putra-putra Prof Sumitro, mantan pengurus Partai Sosialis Indonesia (PSI) dan mantan menteri sekaligus pelobi PRRI, lebih banyak lagi yang berkiprah. Menantunya, Sudrajat Djiwandono, pernah jadi Gubernur BI. Anaknya, Hasjim Djojo, adalah pengusaha dengan jaringan bisnis di berbagai negara.

Kakak Hasjim, Prabowo Subijanto, berkarir di militer. Dewan Kehormatan Perwira yang anggotanya antara lain Susilo Bambang Yudhoyono, Djamari Chaniago, Agum Gumelar, dan Subagio HS merekomendasikan pemecatan Prabowo dari TNI. https://www.merdeka.com/peristiwa/dua-jenderal-anggota-dkp-bicara-dokumen-pemberhentian-prabowo.html

Salah satu anak mantan pengurus Partai Kristen Indonesia (Parkindo) dan Menteri Pertanian PRRI Saladin Sarumpaet, Ratna Sarumpaet, adalah aktivis dan seniman. Ia pernah menikah dengan Achmad Fahmy Alhady, pendiri diskotek pertama di Jakarta, Tanamur

Anak-anak DN Aidit, tercerai berai di berbagai negara. Tidak ada yang tinggal di Belitung, kampung halaman DN Aidit. Surau tempat Aidit kecil kerap jadi muazin sudah lama roboh, karena selama puluhan tahun orang takut dekat-dekat dengan segala hal yang berbau PKI. Dari 5 anak Aidit, hanya Ilham tetap di Indonesia dan kini jadi arsitek lepas. Irfan sudah meninggal dan lama jadi dokter swasta. 3 kakak mereka jadi WN Perancis dan Kanada.

Mereka, dengan cara masing-masing, berusaha sebaik-baiknya mengabdi pada negara ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun