Mohon tunggu...
Ran Albani
Ran Albani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Seseorang yang suka kesendirian

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Konsep, Hakekat Belajar dan Jenis-Jenis Belajar

4 Juni 2024   17:40 Diperbarui: 4 Juni 2024   17:48 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth


Ahmad Arie Albani

Absrak 

Belajar melibatkan aktivitas psikis yang mengubah perilaku seseorang menjadi lebih baik, termasuk peningkatan pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Ini adalah proses untuk memperoleh berbagai kemampuan dan memenuhi kebutuhan manusia. Mengenal diri sendiri penting untuk menentukan metode belajar yang paling efektif dan menyenangkan. Kegiatan belajar memerlukan durasi, evaluasi hasil, dan interaksi sosial yang mengubah tingkah laku. Tujuan utama belajar adalah memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan sikap positif. Metode pembelajaran adalah cara pendidik menerapkan rencana untuk mencapai tujuan pembelajaran.

Latar Belakang

Setiap manusia pasti memiliki keinginan untuk menjadi seseorang yang pintar. Peroses untuk menjadi seseorang yang pintar tentunya tidaklah muda, akan tetapi bisa dilakukan dengan cara belajar, dengan kita belajar secara konsisten dapat membuat jaringan pada otak menjadi lebih berkembang dan membuat setiap individunya menjadi lebih terampil dan mudah mengingat apapun yang telah mereka dapatkan.

Namun pada zaman sekarang ini belajar kurang digemari pada kalangan pelajar maupun mahasiswa, karena itu lah mengapa indonesia menjadi negara kedua dari bawah dalam bidang literasi hal itu disebabkan oleh individunya yang lebih suka bermain gadget dan kebiasaan mereka yang bergantung kepada teknologi  untuk mencari jawaban atau pun referensi di internet, namun bisa juga disebabkan oleh cara belajar yang salah seperti belajar yang terlalu berlebihan bisa membuat seseorang menjadi merasa tertekan hingga stress dan berfikir bahwa membaca buku itu sangat membosankan.

Maka pada kesempatan kali ini, kita akan mengulas mengenai konsep belajar, hakekat belajar, dan juga jenis-jenis belajar, agar kalian lebih mengerti cara belajar seperti apa yang cocok dengan diri kalian maing-masing dan saya berharap setelah membaca makalah ini dapat membantu menigkatkan minat teman-teman dalam belajar.

Tujuan 

Adapun tujuan pembahasan tentang konsep, hakekat belajar dan jenis-jenis belajar, yaitu:

  • Untuk memberi pemahaman tentang pengertian dari konsep belajar.
  • Untuk memberi pemahaman tentang kakekat belajar.
  • Untuk memberi penjelasan tentang jenis, ciri-ciri dan faktor belajar.
  • Untuk memberi penjelasan tentang jenis-jenis metode pembelajaran.
  • Untuk memberi pemahaman tentang teori-teori belajar.


Pembahasan

A. Konsep Belajar

1. Pengertian Belajar

Belajar adalah proses di mana individu memperoleh pengetahuan, keterampilan, sikap, dan nilai melalui interaksi dengan lingkungannya. Ini melibatkan penerimaan informasi, pemrosesan, pemahaman, dan penggunaan informasi tersebut untuk mengubah perilaku, pola pikir, atau cara pandang seseorang. Belajar bukan hanya tentang akuisisi pengetahuan baru, tetapi juga tentang bagaimana seseorang mengaitkan, menerapkan, dan menginterpretasikan informasi yang telah diperoleh dalam konteks kehidupan sehari-hari.

Belajar tidak hanya terjadi di lingkungan formal seperti sekolah atau perguruan tinggi, tetapi juga melalui pengalaman sehari-hari, interaksi sosial, observasi, eksperimen, dan refleksi diri. Hal ini menunjukkan bahwa belajar merupakan proses yang berkelanjutan sepanjang kehidupan, di mana individu terus-menerus mengembangkan diri mereka sendiri.

Pentingnya belajar terletak pada kemampuannya untuk memungkinkan individu untuk berkembang, beradaptasi dengan perubahan, dan mencapai potensi maksimal mereka. Melalui belajar, seseorang dapat meningkatkan kualitas hidup mereka, memperluas wawasan, meningkatkan keterampilan, dan mencapai tujuan yang ditetapkan. Oleh karena itu, belajar merupakan inti dari pertumbuhan dan perkembangan manusia secara pribadi, sosial, dan profesional.

2. Pengertian Belajar Menurut Para Ahli

> Ernest R. Hilgard (1984) 

Mendefinisikan belajar sebagai suatu proses di mana individu memperoleh pengetahuan atau keterampilan baru melalui interaksi dengan lingkungannya. Menurutnya, belajar melibatkan proses penerimaan, pemrosesan, penyimpanan, dan penggunaan informasi yang diperoleh untuk menghasilkan perubahan-perubahan yang dapat diamati dalam perilaku individu tersebut.

> Gagne (1977) 

Gagne memberikan dua definisi belajar, yang pertama belajar ialah suatu proses yang memperoleh motivasi dalam pengetahuan, ketrampilan, kebiasaan, dan tingkah laku. Yang kedua, belajar adalah penguasaan pengetahuan dan ketrampilan yang diperoleh dari instruksi.

> Moh Surya (1988) 

Memandang belajar sebagai suatu proses psikologis di mana individu memperoleh, mengolah, dan mengaplikasikan pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai baru. Menurutnya, belajar melibatkan interaksi antara individu dengan lingkungan, serta membutuhkan adanya kesadaran dan keterlibatan aktif dari individu tersebut.

> Ngalim Purwanto (1992) 

Mendefinisikan belajar sebagai suatu proses di mana individu memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan sikap melalui interaksi dengan lingkungan serta melalui proses refleksi dan pengalaman. Menurutnya, belajar merupakan bagian integral dari kehidupan sehari-hari dan terjadi sepanjang hayat individu.

> W. Gulo (2002) 

Memandang belajar sebagai suatu proses di mana individu memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan sikap melalui interaksi dengan lingkungan dan pengalaman belajar. Dia menekankan pentingnya peran guru, motivasi, dan strategi pembelajaran dalam mencapai tujuan pembelajaran. 

> Witting (dalam Syah, 2003: 65-66) 

Belajar sebagai any relatively permanen change in an organism behavioral repertoire that accurs as a result of experience (belajar adalah perubahan yang relatif menetap yang terjadi dalam segala macam/keseluruhan tingkah laku suatu organisme sebagai hasil pengalaman).


B. Hakekat Belajar

1. Pengertian Hakekat Belajar

Hakikat belajar adalah inti dari pertumbuhan individu, melibatkan aspek psikologis, kognitif, dan sosial. Belajar mencakup akuisisi pengetahuan, keterampilan, sikap, dan nilai melalui interaksi dengan lingkungan. Proses ini melibatkan penerimaan, pemrosesan, penyimpanan, dan penggunaan informasi, dipengaruhi oleh faktor-faktor psikologis seperti motivasi, minat, dan persepsi.

Hakikat belajar juga mencakup dimensi sosial, di mana individu belajar melalui interaksi dengan orang lain dan lingkungan sosial mereka. Proses ini dipandu oleh guru, teman, dan keluarga, serta melalui observasi dan diskusi. Belajar adalah fenomena dinamis dan berkelanjutan yang terjadi sepanjang hidup, tidak hanya terbatas pada lingkungan pendidikan formal, tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari, membantu individu mengembangkan potensi mereka dan mencapai kesuksesan.

2. Prinsip-Prinsip Belajar

Dalam proses pembelajaran, guru dituntut untuk mampu mengembangkan potensi-potensi peserta didik secara optimal. Upaya untuk mendorong terwujudnya perkembangan potensi peserta didik tersebut tentunya merupakan suatu proses panjang yang tidak dapat diukur dalam periode tertentu, apalagi dalam waktu yang sangat singkat. Meskipun demikian indikator terjadinya perubahan ke arah perkembangan pada peserta didik dapat dicermati melalui instrumen-instrumen pembelajaran yang dapat digunakan guru. Oleh karena itu, seluruh proses dan tahapan pembelajaran harus mengarah pada upaya mencapai perkembangan potensi-potensi anak tersebut.[1]

Untuk memastikan bahwa proses belajar dan pembelajaran berjalan dengan baik antara guru dan peserta didik, peserta didik dan mahasiswa harus memahami prinsip belajar sebagai landasan berpikir, landasan berpijak, dan sumber motivasi. Menurut para ahli, ini adalah dasar pembelajaran:

a). Prinsip belajar yang dikemukakan oleh Rothwal A.B. (1961) 

-Prinsip Kesiapan (Readiness): Individu cenderung belajar lebih baik saat mereka siap secara mental, emosional, dan fisik.

-Prinsip Motivasi (Motivation): Motivasi yang tinggi meningkatkan kemungkinan berhasilnya proses belajar.

-Prinsip Persepsi: Cara individu menginterpretasikan informasi yang diterima memengaruhi kemampuan mereka untuk memahami dan mengingatnya.

-Prinsip Tujuan: Penetapan tujuan yang jelas dan dapat dicapai membantu meningkatkan fokus dan keefektifan belajar.

-Prinsip Perbedaan Individual: Setiap individu memiliki gaya belajar dan kebutuhan yang berbeda, sehingga pendekatan pembelajaran harus disesuaikan dengan karakteristik masing-masing.

-Prinsip Transfer dan Retensi: Kemampuan untuk menerapkan pengetahuan yang dipelajari dalam konteks yang berbeda serta mempertahankan informasi yang telah dipelajari.

b). Prinsip belajar yang dikemukakan Suprihatin Saputro (2000)

-Menghadirkan beragam aktivitas pembelajaran dan variasi dalam metode pengajaran, seperti melalui diskusi, eksperimen, ringkasan bahan bacaan, dan lain-lain.

-Menciptakan lingkungan pembelajaran yang beragam agar siswa tertarik dan tidak merasa bosan, termasuk dalam penataan tempat duduk dan pengaturan ruangan.

-Mendorong siswa untuk aktif dalam proses belajar dengan mengakui potensi kemampuan dan pengalaman unik setiap siswa. Aktivitas belajar mencakup aspek fisik, mental, dan sosial, yang didasarkan pada keterampilan proses yang relevan.

-Menggalakkan kreativitas siswa dengan memberikan kesempatan bagi mereka untuk berpendapat, bertanya, atau memberikan saran.

-Memperbaiki interaksi yang lebih baik dalam kelas dengan memperanjang peran guru sebagai pengarah atau pengelola proses belajar-mengajar, sehingga siswa tidak perlu meminta informasi atau jawaban yang diperlukan.

-Mengakomodasi perbedaan individual siswa dengan menyediakan berbagai pendekatan pembelajaran, seperti melalui pendengaran, visual, atau cerita, untuk memenuhi kebutuhan beragam yang dimiliki oleh siswa.

-Memanfaatkan berbagai sumber pembelajaran, seperti buku, alat peraga, atau media lainnya, untuk mendorong minat siswa dalam pembelajaran dan mencegah rasa bosan.

c). Prinsip belajar yang dikemukakan Ngalim Purwanto (2002) 

-Partisipasi Aktif: Siswa harus terlibat secara aktif dalam proses belajar, meningkatkan minat, dan dibimbing untuk mencapai tujuan instruksional.

-Keseluruhan dan Struktur: Pembelajaran harus disusun dengan cara yang menyederhanakan dan memiliki struktur yang jelas agar mudah dipahami oleh siswa.

-Motivasi: Belajar harus memicu motivasi yang kuat pada siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran.

-Proses Kontinyu: Belajar adalah proses yang berkelanjutan, berkembang secara bertahap sesuai dengan perkembangan individu.

-Penyediaan Sarana yang Cukup: Lingkungan belajar harus memfasilitasi siswa untuk belajar dengan nyaman.

-Interaksi dengan Lingkungan: Belajar terjadi melalui interaksi antara individu dan lingkungannya.


C. Jenis dan Faktor Belajar

1. Jenis Belajar

> Belajar Abstrak

Belajar adalah proses penting untuk memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan pemahaman melalui interaksi dengan lingkungan. Efektivitas belajar didukung oleh kesiapan, motivasi, persepsi, dan kegiatan yang bervariasi, serta mengakomodasi perbedaan individu dan memanfaatkan berbagai sumber belajar. Belajar adalah perjalanan dinamis dan kontinu untuk pengembangan diri dan mencapai potensi maksimal.

> Belajar Keterampilan

Belajar keterampilan adalah proses memperoleh pengetahuan dan kemampuan praktis untuk menjalankan tugas tertentu melalui observasi, latihan, dan umpan balik. Pentingnya terletak pada peningkatan produktivitas, efisiensi, dan kualitas, memerlukan bimbingan efektif, latihan terstruktur, dan kesediaan untuk terus belajar agar tetap relevan.

> Belajar Sosial

Belajar sosial adalah proses memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan perilaku melalui interaksi dengan orang lain dalam konteks sosial, melibatkan observasi, imitasi, dan partisipasi. Ini membantu memahami budaya, memperluas jaringan sosial, dan mengembangkan keterampilan interpersonal, berkontribusi pada perkembangan pribadi serta pembentukan identitas dan integrasi sosial.

> Belajar Rasional

Belajar rasional adalah proses menggunakan pemikiran logis dan analitis untuk memahami dan memperoleh pengetahuan atau keterampilan baru. Ini melibatkan strategi belajar yang terencana, pemecahan masalah sistematis, dan evaluasi informasi. Pendekatan ini berbasis bukti dan fakta, menghasilkan pemahaman mendalam dan berkelanjutan, serta meningkatkan kemampuan analitis dan kritis. Belajar rasional penting untuk pengembangan keterampilan berpikir dan pengambilan keputusan efektif.

> Belajar Kebiasaan

Belajar kebiasaan adalah proses menginternalisasi pola perilaku melalui pengulangan dan latihan terus-menerus, membentuk rutinitas yang terstruktur dan otomatis. Ini meningkatkan efisiensi, produktivitas, dan stabilitas hidup. Dengan memperkuat kebiasaan positif dan mengubah yang merugikan, individu dapat mencapai tujuan jangka panjang dan meningkatkan kualitas hidup, memainkan peran krusial dalam pembentukan karakter dan kesuksesan.

> Belajar Apresiasi

Belajar apresiasi adalah proses mengembangkan pemahaman dan penghargaan mendalam terhadap nilai, keindahan, dan keutamaan dalam berbagai aspek kehidupan, seperti seni, alam, dan budaya. Ini meningkatkan keterbukaan, empati, dan kesadaran akan keberagaman, memperkaya pengalaman hidup, dan memperluas pandangan serta pemahaman. Belajar apresiasi penting untuk pengembangan intelektual, emosional, dan sosial, serta mempromosikan hubungan yang lebih baik dengan dunia sekitar.

> Belajar Pengetahuan

Belajar pengetahuan adalah proses memperoleh, memahami, dan menginternalisasi informasi dan konsep dari berbagai bidang. Ini melibatkan eksplorasi dan asimilasi informasi baru ke dalam kerangka pengetahuan yang ada, meningkatkan pemahaman, wawasan, dan kompleksitas berpikir. Pentingnya terletak pada memperkaya pemikiran, mengembangkan kemampuan analitis dan kritis, serta mendorong pertumbuhan intelektual berkelanjutan, menjadi fondasi penting untuk pengembangan diri dan kesuksesan.

2. Factor Belajar

> Adanya dorongan rasa ingin tahu.

> Untuk menguasai Ilmu Pengetahuan dan Teknologi sebagai tuntutan zaman.

> Manusia didasari atas kebutuhan yang harus dipenuhi dari kebutuhan   biologis   sampai aktualisasi diri.

> Untuk melakukan penyempurnaan dari apa yang telah diketahuinya.

> Agar mampu bersosialisasi dan beradaptasi dengan lingkungannya.

> Untuk meningkatkan intelektualitas dan mengembangkan potensi diri.

> Untuk mencapai cita-cita yang diinginkan dan mengisi waktu luang.

D. Macam-Macam Metode Pembelajaran

1. Metode Pembelajaran Demonstrasi

Metode demonstrasi adalah teknik pembelajaran yang dilakukan dengan menampilkan suatu kegiatan atau keterampilan secara langsung kepada siswa. Dalam metode ini, guru mendemonstrasikan penggunaan alat atau pelaksanaan kegiatan tertentu seperti kegiatan sesungguhnya.

2. Metode Pembelajaran Ceramah

Metode pembelajaran ceramah adalah pendekatan di mana guru menyampaikan penjelasan konsep, prinsip, dan fakta kepada siswa. Umumnya, metode ini ditutup dengan sesi tanya jawab. Guru atau dosen juga dapat menggabungkan metode ceramah dengan metode pembelajaran lainnya.

3. Metode Pembelajaran Sosiodrama

Metode sosiodrama adalah teknik pembelajaran di mana siswa memainkan peran seseorang atau karakter dalam suatu situasi tertentu, yang kemudian ditampilkan di depan kelas.

4. Metode Pembelajaran Diskusi

Metode diskusi adalah jenis pembelajaran di mana individu secara teratur bertukar pendapat, informasi, atau pengalaman dalam upaya mencapai pemahaman yang lebih jelas dan mendalam tentang suatu subjek. Diskusi bertujuan untuk memperoleh gagasan bersama yang lebih dalam dan memungkinkan untuk mencapai keputusan kolektif.

5. Metode Pembelajaran Permainan

Metode pembelajaran permainan bertujuan untuk menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan dan menarik bagi siswa. Tujuan utamanya adalah untuk membangun minat dan kegembiraan dalam proses pembelajaran, serta mengurangi rasa monoton dan kebosanan di kelas.

6. Metode Pembelajaran Drill

Metode pembelajaran drill merupakan pendekatan pengajaran yang fokus pada memberikan latihan-latihan kepada siswa untuk mengembangkan keterampilan tertentu. Latihan dilakukan secara berulang-ulang untuk memperkuat penguasaan atas suatu keterampilan.

7. Metode Pembelajaran Kerja Lapangan

Metode kerja lapangan, juga dikenal sebagai praktek kerja lapangan (PKL), adalah pendekatan pembelajaran di mana siswa terlibat dalam kegiatan di lapangan yang sesuai dengan bidang studi mereka. Tujuan utamanya adalah memberikan pengalaman langsung kepada siswa yang tidak dapat diperoleh melalui pembelajaran di dalam kelas.

8. Metode Pembelajaran Karya Wisata

Metode Pembelajaran Karya Wisata adalah pendekatan yang melibatkan siswa dalam kunjungan ke objek wisata untuk pembelajaran aktif di lingkungan nyata. Contohnya, siswa dapat mengunjungi museum untuk pelajaran sejarah atau pasar lokal untuk pelajaran ekonomi, di mana mereka dapat mengamati dan mewawancarai pedagang. Metode ini memperkaya pemahaman siswa tentang materi pelajaran tanpa memerlukan biaya besar.

9. Metode Pembelajaran Kerja Kelompok

Metode pembelajaran kerja kelompok melibatkan pembagian siswa atau kelas menjadi beberapa kelompok, di mana setiap kelompok diberi tugas untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu. Ini adalah salah satu metode yang paling umum digunakan dalam pendidikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun