Mohon tunggu...
Ramzy Rayhan
Ramzy Rayhan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Diponegoro

Mahasiswa Universitas Diponegoro

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Mahasiswa KKN Undip Manfaatkan Limbah Organik Kebun Kopi dengan BioAktivator Limbah Mangrove di Desa Sikunang

1 Januari 2022   18:30 Diperbarui: 1 Januari 2022   18:36 361
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

WONOSOBO- Rabu (1/12) Mahasiswa TIM Tematik KKN UNDIP di Dusun Sikunang, Desa Sikunang, Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo memperkenalkan bakteri fermentasi mangrove sebagai bakteri pengurai limbah organik kepada Kelompok Tani Kopi sebagai solusi pengolahan limbah organik di perkebunan kopi. 

Hal tersebut dikarenakan perkebunan kopi di Desa Sikunang masih tergolong baru dan sedang melakukan perluasan lahan perkebunan. Perluasan lahan perkebunan tersebut menghasilkan hasil samping limbah berupa limbah organik rumput dan tanaman liar.

Oleh karena itu, mahasiswa KKN Undip, Ramzy Rayhan yang berasal dari jurusan Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, dengan dosen pembimbing Bapak Fahmi Arifan, S.T.,M.Eng., dan Bapak Ir. R. TD. Wisnu Broto, M.T., mencoba membuat kompos organik dengan memanfaatkan limbah organik kebun kopi sebagai bahan pengomposan yang difermentasi dengan menggunakan bakteri fermentasi limbah mangrove.

"Limbah organik dari kebun kopi seperti rumput dan tanaman liar dapat dikumpulkan dan dimasukkan kedalam komposter untuk nantinya dilakukan pengomposan dengan bakteri fermentasi mangrove" ujar Ramzy Rayhan, mahasiswa Tim Tematik KKN Undip Desa Sikunang.

Proses pengolahan kompos ini juga terbilang mudah, bahan yang digunakan yaitu limbah organik, kompos starter, dan bakteri fermentasi limbah mangrove. 

Pembuatan dilakukan dengan pemotongan limbah organik hingga berukuran 3-5 cm, lalu dicampurkan dengan kompos starter, kemudian disemprotkan dengan larutan bakteri fermentasi limbah mangrove. Lama waktu pengomposan berlangsung selama 3-4 minggu. Dilakukan penyemprotan larutan bakter fermentasi setiap 3 hari sekali.

"Diharapkan dengan adanya pengolahan limbah organik tersebut dapat memberikan solusi masalah limbah organik yang ada di perkebunan kopi, dan kompos yang dihasilkan dapat dignakan dalam penanaman kopi," ujar Ramzy Rayhan, mahasiswa KKN Tim Tematik Undip.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun