Mohon tunggu...
Ryas Ramzi
Ryas Ramzi Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa

Mahasiswa S1 program studi Komunikasi dan Penyiaran Islam, Universitas Muhammadiyah Jakarta. Sering menepi di sudut-sudut kota untuk memproduksi ide-ide yang akan dibagikan dalam bentuk tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Dakwah dan Perjuangan Keadilan Sosial

2 September 2023   16:59 Diperbarui: 2 September 2023   17:06 285
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi perjuangan keadilan sosial. Sumber: pexels.com

Keadilan sosial adalah salah satu prinsip mendasar dalam banyak sistem nilai dan agama di seluruh dunia. Keadilan sosial menciptakan landasan bagi masyarakat yang adil, di mana hak dan kewajiban semua individu dihormati dan dijamin.

Dalam Islam, dakwah memiliki peran penting dalam memperjuangkan keadilan sosial karena dianggap sebagai prinsip inti yang mendefinisikan hubungan manusia dengan Allah SWT. dan sesama manusia. Dakwah tidak hanya berkaitan dengan dimensi spiritual, tetapi juga memiliki dampak yang kuat dalam menciptakan masyarakat yang adil dan setara.

Bagaimana dakwah mampu menjadi alat yang efektif dalam menginspirasi, mengedukasi, dan memobilisasi masyarakat untuk berperan aktif dalam memerangi ketidakadilan sosial?

Kita mulai dari ranah dakwah. Dakwah adalah istilah yang sering digunakan dalam Islam untuk menggambarkan upaya penyampaian ajaran agama kepada orang lain. Tujuan utama dakwah adalah untuk membimbing individu dan masyarakat menuju kebenaran dan kebaikan serta mengajak mereka untuk mengikuti jalan yang lurus sesuai dengan ajaran agama Islam.

Dalam Al-Quran, Allah SWT. berfirman yang artinya, "Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik, dan berbicaralah kepada mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu, Dia-lah yang lebih mengetahui tentang siapa yang sesat dari jalan-Nya dan Dia-lah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk." Q.S An-Nahl ayat 125.

Dari ayat ini, dapat dilihat bahwa dakwah dalam Islam harus dilakukan dengan hikmah, pelajaran yang baik, dan cara yang baik. Hal Ini menggambarkan pentingnya pendekatan yang lembut dan persuasif dalam dakwah yang seharusnya tidak hanya memengaruhi individu secara pribadi, tetapi juga masyarakat dalam skala lebih besar.

Kemudian, bagaimana dengan pandangan Islam tentang keadilan sosial?

Keadilan sosial adalah salah satu nilai mendasar dalam Islam. Islam mengajarkan pentingnya memberikan hak-hak yang sama kepada semua individu, tanpa memandang ras, agama, atau latar belakang sosial ekonomi mereka. Prinsip-prinsip keadilan sosial dalam Islam termanifestasikan dalam pemberian zakat (sumbangan wajib), amanah (kepercayaan), dan kebijakan-kebijakan yang menghindari ketimpangan ekonomi.

Allah SWT. Berfirman yang artinya, "Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal." Q.S Al-Hujurat ayat 13.

Dari ayat ini, jelas bahwa dalam Islam tidak ada perbedaan yang mendasar di antara individu kecuali dalam hal ketakwaan. Ayat ini juga menggarisbawahi kesetaraan di mata Allah dan pentingnya menghormati hak-hak setiap individu.

Ada beberapa aspek penting yang dapat mendorong dakwah sebagai alat untuk merebut keadilan sosial sekaligus menjawab pertanyaan di awal tulisan ini.

Pertama, pendidikan dan kesadaran.

Salah satu peran penting dakwah dalam perjuangan keadilan sosial adalah melalui pendidikan dan kesadaran. Dakwah dapat digunakan sebagai sarana untuk mengedukasi masyarakat tentang nilai-nilai keadilan sosial dalam Islam. Aspek ini dapat mencakup pendidikan tentang hak-hak individu, pentingnya berbagi kekayaan, dan tanggung jawab sosial.

Dakwah juga dapat membantu meningkatkan kesadaran masyarakat tentang ketidakadilan sosial yang ada dalam masyarakat. Dengan memberikan narasi dan contoh ketidakadilan tersebut dan mengajak masyarakat untuk bertindak, dakwah dapat menjadi pemantik perubahan sosial yang positif.

Kedua, aksi sosial.

Dakwah tidak hanya sebatas penyampaian pesan, tetapi juga melibatkan tindakan nyata. Dalam konteks perjuangan keadilan sosial, dakwah dapat berarti terlibat dalam aksi sosial yang bertujuan untuk mengatasi ketidakadilan sosial. Misalnya, melalui kegiatan amal, penggalangan dana untuk yang membutuhkan, atau bantuan dalam peningkatan ekonomi masyarakat yang kurang beruntung.

Dalam hal ini, dakwah tidak hanya mengajarkan nilai-nilai keadilan sosial, tetapi juga mendorong individu dan kelompok yang lebih besar untuk bertindak sesuai dengan nilai-nilai tersebut.

Ketiga, pendorong kebijakan.

Dakwah juga dapat menjadi pendorong perubahan dalam kebijakan pemerintah. Melalui upaya dakwah yang tepat, organisasi Islam dapat memengaruhi perubahan kebijakan yang lebih adil dalam berbagai bidang, seperti pendidikan, ekonomi, dan kesejahteraan sosial. Misalnya, dakwah dapat digunakan untuk mengadvokasi kebijakan yang mengurangi kesenjangan ekonomi atau memastikan akses pendidikan yang lebih baik bagi semua lapisan masyarakat.

Mari kita sejenak kembali ke masa lampau memasuki sejarah Islam. Nabi Muhammad SAW. dan para ulama telah lebih dahulu menggunakan dakwah sebagai alat untuk mewujudkan keadilan sosial.

Salah satu contoh paling terkenal dari dakwah yang berdampak besar pada keadilan sosial adalah peran Nabi Muhammad SAW dalam pembentukan masyarakat Madinah. Setelah hijrah ke Madinah, Nabi Muhammad SAW. tidak hanya menyebarkan ajaran Islam tetapi juga membantu dalam membentuk sebuah masyarakat yang berdasarkan pada konsep keadilan sosial yang kuat.

Nabi Muhammad SAW membentuk konstitusi Madinah yang menjamin hak-hak semua warga, termasuk kaum muslim dan non-uslim. Ini merupakan contoh nyata bagaimana dakwah dapat digunakan sebagai sarana untuk membangun masyarakat yang adil.

Disusul oleh Ali bin Abi Thalib, yang dikenal sebagai khalifah keempat dalam Islam. Selama masa pemerintahannya, Ali bin Abi Thalib menekankan pentingnya keadilan sosial dan melakukan banyak tindakan untuk memastikan hak-hak rakyat terlindungi.

Selain itu, tokoh-tokoh ulama seperti Imam Al-Ghazali juga menulis banyak karya yang membahas pentingnya keadilan sosial dalam Islam dan cara-cara untuk mencapainya.

Pada akhirnya, dakwah adalah sebuah panggilan untuk menjalani kehidupan yang lebih bermakna dan lebih baik, baik dalam dimensi spiritual maupun sosial. Perjuangan untuk keadilan sosial adalah tanggung jawab yang tak terpisahkan dari perjalanan spiritual. Dakwah mengajarkan kita untuk tidak hanya menerima ajaran agama sebagai suatu keyakinan pribadi, tetapi juga untuk mengimplementasikan nilai-nilai tersebut dalam tindakan nyata yang berdampak positif pada masyarakat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun