Indonesia, negara dengan populasi umat muslim terbesar di dunia memiliki sejarah panjang dalam hal penyebaran Islam atau dakwah. Sejarah Islam di Indonesia yang panjang dan kaya menciptakan fondasi kuat bagi berbagai aliran dakwah yang tumbuh dan berkembang di tengah masyarakat yang beragam.
Dalam beberapa dekade terakhir, sebagian dari kita telah menjadi saksi perkembangan aliran-aliran dakwah yang beragam dan dinamis sehingga mencerminkan pluralitas budaya dan agama yang unik di negara ini.
Untuk memahami perkembangan aliran dakwah di Indonesia, kita harus menggunakan kacamata sejarah tentang awal mula penyebaran Islam di kepulauan ini. Islam pertama kali tiba di Indonesia sekitar abad ke-7 Masehi melalui jalur perdagangan, khususnya melalui pedagang Arab dan India.
Dalam prosesnya, Islam berbaur dengan budaya lokal  sehingga muncul bentuk Islam yang unik di setiap daerah. Dari sini, terciptakah keragaman budaya dan tradisi yang kuat dalam praktik Islam di Indonesia yang masih terasa hingga saat ini.
Pada abad ke-13 hingga ke-16, Islam berkembang pesat di Indonesia melalui penyebaran melalui jalur perdagangan maritim yang menghubungkan kepulauan ini dengan dunia Islam lainnya. Proses ini membentuk identitas Islam Indonesia yang kaya dan beragam serta mencerminkan campuran berbagai elemen seperti sufisme, syariat, dan adat istiadat lokal.
Apa saja aliran-aliran dakwah di Indonesia?
Pertama, tradisionalisme.
Salah satu aliran dakwah yang dominan di Indonesia adalah tradisionalisme. Aliran ini menekankan pada pemahaman Islam yang menghormati adat istiadat lokal. Penganut paham dakwah tradisionalisme juga cenderung mempertahankan nilai-nilai sosial dan budaya yang ada di masyarakat sekitar. Mereka menganggap bahwa Islam bisa berdampingan dengan budaya dan adat istiadat yang sudah ada.
Kedua, modernisme.
Di samping tradisionalisme, aliran dakwah modernisme juga memainkan peran besar dalam perkembangan dakwah di Indonesia. Aliran ini lebih cenderung ke arah reinterpretasi ajaran Islam dalam konteks perkembangan zaman. Mereka menekankan pentingnya pendidikan dan pembaharuan dalam pemikiran Islam serta seringkali membawa pembaruan dalam praktik ibadah.