Mohon tunggu...
Ryas Ramzi
Ryas Ramzi Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa

Mahasiswa S1 program studi Komunikasi dan Penyiaran Islam, Universitas Muhammadiyah Jakarta. Sering menepi di sudut-sudut kota untuk memproduksi ide-ide yang akan dibagikan dalam bentuk tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Perkembangan Aliran Dakwah di Indonesia

1 September 2023   22:28 Diperbarui: 1 September 2023   22:32 354
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketiga, fundamentalis.

Dalam beberapa tahun terakhir, kita telah melihat peningkatan aliran dakwah yang lebih fundamentalis di Indonesia. Kelompok-kelompok ini mendorong penerapan agama secara ketat dan menolak pengaruh budaya non-Islam. Mereka sering menekankan pada pemahaman agama yang lebih konservatif.

Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) adalah salah satu kelompok aliran dakwah fundamentalis yang beroperasi di Indonesia. Mereka memiliki tujuan untuk mendirikan negara Islam dan menolak sistem demokrasi. Meskipun dilarang oleh pemerintah pada tahun 2017, pengaruh mereka masih terasa dalam sebagian kecil masyarakat.

Muhammadiyah dan NU adalah dua organisasi Islam terbesar di Indonesia. Muhammadiyah cenderung lebih modernis, sedangkan NU memiliki tradisi yang lebih tradisional. Kedua organisasi ini memiliki jutaan anggota dan berperan penting dalam pendidikan, kesehatan, dan pelayanan sosial di Indonesia.

Lantas, apa dampak dinamika aliran-aliran dakwah di Indonesia terhadap kita?

Salah satu implikasi yang paling signifikan adalah dalam hal toleransi dan konflik antaragama. Sebagai negara dengan banyak agama dan keyakinan, Indonesia telah dikenal dengan kerukunan antaragama yang relatif tinggi. Aliran dakwah yang moderat dan inklusif dapat memperkuat kerukunan ini dengan mendorong dialog dan pemahaman antaragama.

Namun, aliran dakwah yang lebih fundamentalis---tanpa bermaksud merendahkan aliran dakwah tertentu bahwa kita semua berada pada agama yang sama---dapat memicu ketegangan dan konflik. Mereka mungkin menolak unsur-unsur budaya non-Islam atau menganggap mereka sebagai ancaman terhadap ajaran agama. Hal ini dapat menciptakan ketegangan dalam hubungan antaragama dan antarkelompok di masyarakat.

Aliran dakwah juga memengaruhi pola konsumsi dan gaya hidup di masyarakat. Beberapa aliran dakwah mendorong gaya hidup sederhana dan mengutuk perilaku konsumtif. Hal ini dapat mengubah cara pandang masyarakat tentang manajemen kuangan, lebih mengutamakan keadilan sosial, dan kebutuhan bersama daripada sifat individualisme.

Pemberdayaan perempuan juga merupakan isu yang relevan dalam perkembangan aliran dakwah. Beberapa aliran dakwah mempromosikan peran lebih aktif bagi perempuan dalam masyarakat. Mereka mendorong perempuan untuk berpartisipasi dalam kegiatan sosial, ekonomi, dan politik yang dapat mengubah peran tradisional perempuan dalam masyarakat.

Perkembangan aliran dakwah di Indonesia adalah cerminan dari kompleksitas sosial, budaya, dan agama di negara ini. Sejarah Islam yang panjang dan keragaman budaya telah menciptakan lanskap yang unik dalam perkembangan aliran dakwah serta implikasinya terhadap masyarakat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun