Akan tetapi, peraturan itu tidak secara tegas menyatakan hak prioritas Pertamina untuk mendapatkan blok migas yang kontraknya akan berakhir.Â
Artinya, bisa saja ada peluang dialihkan ke Surya Energy. Itu sebabnya SP perlu kadernya duduk di ESDM.
Tapi rencana dan harapan SP itu kandas di tangan Bu Mega. Awalnya, Menteri ESDM diserahkan kepada Pramono Anung, kader PDIP dan juga alumni Teknik Pertambangan ITB.Â
Pada detik terakhir jabatan itu diberikan kepada Arifin Tasrif, alumni ITB Teknik Kimia, yang bukan dari partai politik, tetapi dari kelompok profesional.Â
Sementara Johnny G. Plate dan kader Nasdem  lainnya ditempatkan di posisi yang tidak strategis bagi bisnis SP. Â
Artinya Nasdem tetap bagian dari koalisi pemerintah namun bagi SP tidak akan semesra dulu lagi. Sebagaimana ungkapan dari SP kepada Sohibul Iman: "Ya abang di dalam, tapi kritis." Makanya perlu ada aliansi strategis dengan PKS yang dikenal sebagai oposisi pemerintah.
Epilog
Politik dinamis. Setiap saat berubah dan bukan tidak mungkin kabinet Jokowi ini dalam waktu singkat 3 atau 6 bulan di Reshuffle. Setiap aktor politik punya seni menekan dan membujuk agar mendapatkan apa yang mereka mau. Semua tergantung Jokowi. Â Semoga Jokowi tetap istiqamah dengan target, untuk rakyat. Hanya rakyat!Â
SEMOGA JOKOWI TIDAK MUDAH TUNDUK PADA TEKANAN PIMPINAN PARPOL.
Sumber:
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H