Pada awalnya, Belantara Papua memulai dengan program-program kecil yang bertujuan untuk memberikan pendidikan lingkungan kepada masyarakat lokal di desa-desa terpencil. Mereka melakukan sosialisasi tentang pentingnya menjaga hutan dan cara-cara sederhana untuk melestarikan lingkungan. Dengan modal yang terbatas, para pendiri dan relawan Belantara Papua bekerja tanpa kenal lelah, sering kali menghadapi berbagai tantangan, termasuk akses yang sulit ke daerah terpencil dan minimnya dukungan finansial.
Namun, seiring berjalannya waktu, usaha mereka mulai membuahkan hasil. Kesadaran masyarakat lokal terhadap pentingnya menjaga lingkungan meningkat, dan semakin banyak komunitas yang ingin bekerja sama dengan Belantara Papua untuk melestarikan hutan mereka. Dukungan dari donor internasional dan kerjasama dengan lembaga penelitian mulai mengalir, memungkinkan Belantara Papua untuk memperluas jangkauan program mereka.
Salah satu tonggak penting dalam sejarah Belantara Papua adalah ketika mereka berhasil membentuk kemitraan dengan Pemerintah Kabupaten Jayapura pada tahun 2010. Kemitraan ini memungkinkan Belantara Papua untuk mendapatkan akses yang lebih luas ke wilayah-wilayah konservasi dan memperkuat upaya mereka dalam melindungi hutan dan satwa liar di Papua. Selain itu, kemitraan ini juga membuka peluang bagi Belantara Papua untuk terlibat dalam advokasi kebijakan lingkungan di tingkat lokal dan nasional.
Visi dan Misi
Visi Belantara Papua adalah terciptanya Papua yang lestari dan berkelanjutan di mana manusia dan alam hidup berdampingan secara harmonis. Untuk mencapai visi ini, Belantara Papua memiliki beberapa misi utama, yaitu:
1.Melestarikan keanekaragaman hayati Papua melalui konservasi hutan dan ekosistem kritis.
2.Memberdayakan masyarakat lokal dengan pengetahuan dan keterampilan untuk mengelola sumber daya alam secara berkelanjutan.
3.Meningkatkan kesadaran publik tentang pentingnya konservasi lingkungan melalui pendidikan dan kampanye.
Struktur Organisasi
Belantara Papua terdiri dari tim yang beragam dan berkomitmen yang mencakup ahli lingkungan, peneliti, edukator, dan anggota masyarakat adat. Struktur organisasi terdiri dari beberapa departemen, yaitu:
*Departemen Konservasi dan Penelitian: Fokus pada kegiatan penelitian, konservasi hutan, dan pelestarian satwa liar.