PERUBAHAN ADALAH SEBUAH KEHARUSAN
PUSKESMAS BATUA BERSAMA KINERJA USAID
Ramluddin
Puskesmas Batua merupakan salah satu puskesmasdi kota Makassar,letaknya di Jalan Abdullah Dg. Sirua No.338 Makassar. Wilayah kerjanya meliputi 4 kelurahan yakni; Kelurahan Batua, Kelurahan Borong, Kelurahan Tello Baru dan Kelurahan Paropo. Uniknya karena keempat kelurahan tersebut berada di dua wilayahkecamatan yang berbeda, yaitu kelurahan Batua dan Borong merupakan wilayah kecamatan Manggala sedangkan kelurahan Tello Baru dan Paropo di wilayah kecamatan Panakkukang.
Untuk mencapai puskesmas ini tidak susah karena dilewati jalur transportasi umum. Kendaraan angkutan umum (istilah di Makassar “Pete-Pete) mulai pagi hingga malam akan kita jumpai disepanjang jalan yang terbentang di depan Puskesmas Batua. Lingkungan di sekitarnya juga sangat asri karena disepanjang jalan di tanami pepohonan yang rindang, di sebelah jalan membentang aliran air kanal yang merupakan sumber air baku untuk dikelola menjadi sumber air bersih oleh PDAM kota Makassar.
Ketika masuk di lokasi Puskesmas akan kita dapati beberapa bangunan yang terpisah yaitu ruang rawat jalan, ruang rawat inap, ruang kantor, dan rumah dinas pegawai.Di lokasi puskesmas ini juga berdiri bangunan gudang farmasi Dinas Kesehatan Kota Makassar, dimana gudang ini menjadi tempat puskesmas yang ada di Kota Makassar melakukan permintaan obat setiap bulannya.
Jumlah staf PNS Puskesmas Batua sebanyak 43 orang yang terdiri dari berbagaiprofesi di bidang kesehatan antara lain; dokter ahli penyakit dalam, dokter ahli gizi, dokter umum, dokter gigi,perawat, bidan, nutrisionis, laboran, sanitarian, ahli kesehatan masyarakat serta staf administrasi. Komposisi tenaga yang cukup dari berbagai disiplin ilmu dan profesi ini menjadi salah satu kekuatan yang dapat memperbaiki kinerja puskesmas dalam memberikan pelayanan kesehatan masyarakat.
Puskesmas ini menjadi salah satu binaan Kinerja USAID dalam pengelolaan tata kelola pelayanan publik yang baik. KOPEL (Komite Pemantau Legislatif) dan Jurnal Celebes sebagai Organisasi Mitra Pelaksana (OMP) berperan serta dalam memberikan penguatan dengan membangun kondisi yang sangat dinamis antara Puskesmas Batua sebagai pemberi layanan publik serta masyarakat sebagai pengguna layanan. Keterlibatan kedua LSM ini sebagai perpanjangan Kinerja-USAID bertujuan untuk tercapainya pelayanan kesehatan yang baik, transparansi dan menjangkau semua lapisan masyarakat.
KOPEL telah melakukan pendampingan dalam hal persalinan yang aman, inisiasi menyusui dini, perbaikan layanan melalui survey pelanggan yang menghasilkan janji layanan, transparansi pelayanan, serta dukungan dalam menyerap masukan dan keluhan masyarakat berupa kotak pengaduan yang sebelumnya berupa kotak saran, penyusunan Standar Operasional Prosedur (SOP) layanan, demikian pula peningkatan peran serta Multi Stakeholder Forum (MSF) sebagai warga masyarakat yang turut serta dalam upaya peningkatan pelayanan kesehatan yang dilakukan puskesmas.
Peran JURnal Celebes membina warga biasa seperti pegawai negeri (staf Puskesmas), kader posyandu yang merupakan anggota MSF, pelajar dan mahasiswa, dalam memanfaatkan media untuk memberikan informasi kepada masyarakat tentang apa-apa yang telah dilakukan oleh puskesmas dalam memberikan pelayanan kesehatan. Pembimbingan penulisan berita telah nyata dapat dilihat dengan munculnya tulisan-tulisan para Jurnalis Warga binaan JURnal Celebes di berbagai media, baik media mainstream yang menyiapkan ruang khusus “citizen report” , koran “Suara Warga”, juga melalui media sosial lainnya seperti Blog, Facebook, Twitter, serta blog sosial Kompasiana.
Semua “Best Practice” ini sangat berarti dalam peningkatan layanan masyarakat khususnya di bidang kesehatan yang dilakukan oleh Puskesmas Batua. Perubahan telah banyak terjadi, mulai dari merubah “mainstream” staf Puskesmas Batua yang siap menerima masukan atas pengaduan masyarakat. Layanan Pengaduan ini telah dipublikasikan melalui media serta sarananya sudah disiapkan, baik kotak pengaduan yang kuncinya dipegang oleh tokoh masyarakat, ruang pengaduan langsung serta staf penerima pengaduan, nomor-nomor handphone yang bisa dihubungi untuk pengaduan melalui telepon maupun SMS.
Syamsiah Densi, Kepala Puskesmas Batua mengungkapkan “Kami sangat senang dengan dibukanya layanan pengaduan, karena kami mengetahui apa yang dibutuhkan masyarakat dalam pelayanan kesehatan.”
“Selama ini kami menganggap apa yang kami kerjakan itu sudah cukup baik untuk masyarakat, setelah ada layanan pengaduan ternyata ada hal-hal penting yang kami dapatkan dari masukan masyarakat, dan ini kami tindak lanjuti dan patut kami syukuri.” Lanjutnya.
“Peran Kinerja USAID melalui OMPnya yakni KOPEL dan JURnal Celebes telah banyak membawa perubahan di Puskesmas Batua”, sambung Syamsiah Densi yang sudah memasuki tahun ketiga sebagai kepala di Puskesmas Batua.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H