Dengan kemajuan tekhnologi informasi saat ini, individu dan komunitas bisa saja mendorong masyarakat berpengetahuan. Tetapi untuk mewujudkannya dalam skala yang lebih luas dan waktu yang relatif singkat, maka kebijakan pemerintah desa jauh lebih tepat. Kebijakan terencana dan dukungan anggaran yang pasti, akan membuat proses pencapaian tujuan yang dilakukan jauh lebih efektif.
Ketiga; Kolaboratif.
Persoalan di desa terlalu besar untuk diselesaikan oleh otak satu orang, juga terlalu rumit untuk di selesaikan oleh pikiran satu orang. Oleh karenanya dibutuhkan kolaborasi antar sesama elemen desa. Kita tidak perlu menunggu seorang “superman” datang untuk menyelasaikan persoalan-persoalan didesa, tetapi optimalkan otak-otak cerdas dan bakat-bakat hebat yang ada di desa serta lembaga pemerintah dan sosial lainnya yang turut serta mendampingi desa seperti Tim Pendamping Profesional P3MD menjadi sebuah patner dalam KOLABORASI untuk kepentingan desa.
Potensi-potensi yang berserakan ini perlu diwadahi oleh desa, dengan menyediakan ruang-ruang kolaborasi dan penghargaan terhadap kontribusi mereka.
Akhirnya dengan hadirnya masyarakat yang efektif, inovatif dan kolaboratif . maka kita telah menciptakan suatu budaya baru yang produktif bagi desa. Budaya yang menjadi modal besar untuk bergerak maju, melengkapi modal yang telah dimiliki sebelumnya, yaitu bonus demografi dan sumber daya lainnya. Maka mimpi ini menjadi kekuatan yang akan sangat mungkin terwujud dimasa depan.
Sekian, selamat berakhir pekan!!
Peumole, Ujung Timur Lembata, 11 Juni 2020
TPP P3MD
Ttd
Mursalin Ridwan (Musri Leuwayan)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H