Mohon tunggu...
Muhammad Ramli
Muhammad Ramli Mohon Tunggu... Lainnya - Bukan siapa-siapa

Mahasiswa Program Studi Bimbingan Konseling Islam IAIN Palangka Raya

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Covid-19 dan "Underestimate" Kesehatan Mental

21 Mei 2020   12:37 Diperbarui: 21 Mei 2020   12:37 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Covid-19 atau yang biasa disebut corona virus sekarang benar-benar menjadi pandemi yang begitu menakutkan, seluruh upaya pencegahan penularannya pun terus dilakukan mulai dari Social Distancing hingga Physical Distancing, begitupun upaya-upaya masyarakat dalam menjaga kesehatan fisiknya agar terhindar dari virus yang satu ini, mulai dari rutin mencuci tangan hingga yang terbaru badan kesehatan dunia World Health Organization (WHO) menyarankan agar senantiasa menggunakan masker dalam segala aktfitas. 

Upaya-upaya tersebut tentunya adalah hal positif untuk dilakukan, namun merujuk pada definisi WHO sendiri yang mengatakan sehat itu tak hanya tentang kesehatan fisik tetapi juga sehat secara mental, yang tentunya keduanya sama pentingnya.

Covid-19 memang dengan jelas mengancam kesehatan fisik seseorang, tapi sekarang tak hanya kesehatan fisik yang terancam, tetapi juga kesehatan mental banyak orang. 

Betapa tidak, penyakit yang telah menelan ratusan ribu korban jiwa di seluruh dunia ini telah menimbulkan banyak kekhawatiran di kalangan masyarakat. Setiap saat bahkan setiap menit, masyarakat selalu dihujani oleh berita dan informasi seputar COVID-19, baik melalui TV ataupun media sosial.

Maka tak heran jika banyak masyarakat mengalami gangguan mental di tengah pandemi penyakit yang ditimbulkan oleh virus novel corona tersebut. Beberapa gangguan mental yang kerap timbul dewasa ini misalnya mudah terbawa emosi, stres, cemas berlebihan, depresi, dan sebagainya. Dan dilansir dari penelitian oleh PsychologyToday.com, gangguan-gangguan mental tersebut juga memicu resiko terinfeksi virus corona.

Jadi sebenarnya justru disaat pandemi seperti ini, harusnya kesehatan mental jauh lebih diperhatikan, dimana ketakutan-ketakutan harusnya bisa direduksi, motivasimotivasi harusnya bisa lebih ditanamkan dengan kuat, dan stigmatisasi negatif harus diberantas habis. 

Sayangnya, di Indonesia sendiri kesehatan mental memang masih menjadi hal yang cukup tabu, kesehatan mental seakan tak ada sangkut pautnya dalam membuat seseorang sakit, underestimate semacam ini harus segera diatasi apalagi ditengah pandemi covid-19 ini.

Kesadaran akan kesehatan mental sudah seharusnya menjadi hal penting dalam kehidupan, apalagi ditengah pandemi seperti ini, karena memang kesehatan mental sangat erat juga kaitan dengan kesehatan fisik, seperti yang disampaikan Daniel Goleman dalam bukunya Emotional Intellegence, "Orang yang berpandangan cerah (sehat secara mental), tentu saja lebih mampu bertahan menghadapi keadaan sulit, termasuk kesulitan medis."

Hal itu juga sebenarnya disadari betul oleh WHO, bahkan maret lalu WHO secara resmi merilis panduan bagi masyarakat untuk menjaga kesehatan mental dalam menghadapi Covid-19. Jadi terlihat jelas disini bahwa kesehatan mental bukanlah hal yang bisa disepelekan. 

Dalam rilisannya, WHO pun cukup banyak memuat poin-poin yang harus diperhatikan, dalam artian selain protokol kesehatan fisik, kesehatan mental juga harusnya sudah menjadi perhatian bersama.

Hingga pada saat tulisan ini saya tulis (21 Mei 2020) Pandemi bernama Covid-19 masih menjadi ancaman serius bagi kesehatan manusia di dunia, hampir seluruh penjuru dunia sedang "diserang"nya, walau hal ini begitu menakutkan tetapi faktanya umat manusia selalu mampu "menang" melawan pandemi yang pernah ada. 

Ini jelas bukan ajakan untuk menyepelekan Covid-19, tetapi sekarang saatnya hal-hal positif yang seperti inilah yang harus bersama-sama kita tebarkan. Kesehatan fisik tetap dijaga, kesehatan mental mari kita tingkatkan bersama-sama.

Salam,

Terima kasih.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun