Mohon tunggu...
Aziddin Ramli
Aziddin Ramli Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Paling suka dipanggil BANG RAMLI. Berdomisili di kota Jogjakarta sejak SMP (dari masa remaja lulus SMP hingga saat ini). Beristrikan seorang wanita asli Jogjakarta.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Tampilan Baru Kompasiana (dengan Warna Favorite-ku)

27 Februari 2012   01:57 Diperbarui: 25 Juni 2015   08:58 189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Pagi ini, Senin 27 Februari 2012 sekitar jam | 08.00 WIB ketika saya Login ke kompasiana.com dan langsung dihadapkan kepada tampilan yang baru Kompasiana yang menurut saya tampilannya memang cukup indah, menawan, dan penuh warna-warni warna favorite saya.

Cukup indah walaupun banyak terdapat perubahan disana-sini termasuk tampilan-tampilan fitur yang ada pada Dashboard. Tapi karena masih dalam bentuk tampilan yang baru, masih terdapat kelemahan yang ada disebagian fitur-fitur yang ada pada Kompasiana yang sebagian memang tidak bisa di buka link-nya. Terutama Link pada koleksi tulisan Kompasianer yang ada pada dashboard. Dan Dashboard terkadang tidak bisa terbuka dengan baik.

Kemudian, Fitur Shoute yang dulu sangat efektif untuk bertutur sapa antar Kompasianer dalam waktu singkat, saat ini sudah tidak ada lagi. Kumpulan Komentar baru dari komentar para Kompasianer yang ada di Dashboard memang masih ada, tapi dengan tampilan yang baru pula.

Satu hal yang masih sangat susah untuk di buka, yaitu Postingan yang masih belum bisa dibuka. Baik postingan yang lama maupun postingan yang baru. Mudah-mudahan kondisi yang seperti ini tidak berlangsung lama. Semoga Administrator Kompasiana dapat memperbaiki secepatnya agar kondisi yang sedikit agak tidak memberikan kenyamanan pada para Kompasianer dapat teratasi.

Semua adanya dengan tampilan baru. Namanya saja adalah TAMPILAN BARU, yang pasti butuh Adaptasi bagi kita sebagai Kompasianer untuk melakukan aktivitas di Kompasiana.

Semula hal ini saya kira hanya berlaku pada komputer saya saja, namun setelah beberapa saat barulah saya menyadari bahwa hal yang seperti ini merupakan suatu kondisi yang menyeluruh dengan adanya beberapa keluhan-keluhan yang sama yang berasal dari para Kompasianer lainnya.

Tapi saya yakin bahwa hal yang kita alami saat ini akan segera berakhir dan akan lebih sempurna lagi seperti biasanya karena pihak Admin sedang berusaha untuk memperbaiki kondisi yang seperti ini. Sehingga kenyamanan berkompasiana ria akan kita rasakan lagi seperti apa yang kita rasakan selama ini.

Akhirnya, saya mengucapkan Selamat Datang Tampilan Baru Kompasiana dan kami hanya bisa menikmati tampilan barumu yang indah ini.

Terimakasih dan Selamat Pagi.


UP DATE Selasa, 28 Februari 2012 | 12.00 WIB ***


Setalah dua hari ini saya mengamati perkembangan Tampilan Baru Kompasiana, maka ada hal-hal yang hilang yang saya rasakan selama ini, yaitu dalam soul-nya Kompasiana:


1). Tampilan HL yang Statis, sehingga kurang Jreng dilihat dan juga tanpa PP si penulis.

2). Dashboard yang tidak memberitahukan kepada kita bahwa ada Komentator yang berkomentar pada tulisan kita (baik tulisan kita yang baru maupun tulisan yang lama).

3). Fiture Shoute yang hilang. Shoute bagi saya adalah sarana (Jalan Tol) untuk saling bertegur sapa antar sesama Kompasianer.

4). Karena saya tidak menemukan point Kedua (2) di atas, maka silaturrahim saya terhadap sahabat Kompasianer yang memberikan komentar pada tulisan saya menjadi sedikit banyaknya agak terganggu karena ketidaktahuan saya apakah ada atau tidaknya komentar para Kompasianer yang berkomentar pada tulisan saya.

5). Karena tiadanya point Keempat (4) di atas, untuk menjawab Komentar yang semula wajib jawab bagi saya untuk merespon dengan cepat, saat ini saya menjadi lelet dan lola dalam menanggapinya, karena -kita tidak tahu- ada atau tidaknya komentar yang masuk pada tulisan seperti yang dimaksudkan pada point Kedua (2) di atas.

Saya punya prinsip: Bagi saya pribadi, saya merupakan seorang Kompasianer -wajib jawab- dan harus sesegera mungkin menjawab komentar para sahabat Kompasianer yang memberikan komentar pada lapak saya dan sebaliknyapun saya tidak perduli komentar saya yang berserakan di lapak sahabat Kompasianer lainnya apakah mau dibalas komentar dengan cepat atau tidak (dalam hal ini saya tidak menghiraukannya). Yang penting bagi saya adalah posisi dimana saya yang sudah meninggalkan jejak yang berserakan yang terdapat pada lapak para sahabat saya sesama Kompasianer. Hitung-hitung bahwa hal yang seperti itu (tentang komentar saya yang berceceran di lapak orang lain) dan yang berserakan tersebut berfungsi juga sebagai ajang silaturrahim bagi saya pribadi terhadap para Kompasianer sahabat saya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun