Mohon tunggu...
Ramlan Nugraha
Ramlan Nugraha Mohon Tunggu... -

Blogger Bandung, aktif di Pusat Telaah dan Informasi Regional (PATTIRO). Pernah terlibat memfasilitasi penguatan kapasitas organisasi masyarakat sipil di Papua Barat dalam program Australia Indonesia Partnership for Desentralization.

Selanjutnya

Tutup

Money

Faktor Sebuah Negara bisa Maju

22 Maret 2013   11:45 Diperbarui: 24 Juni 2015   16:24 1316
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

David Smick, seorang pendiri majalah ekonomi terkemuka dunia The International Economy dalam bukunya The World is Curved (2008) mengemukakan bahwa bumbu utama kesuksesan bagi pribadi ataupun perusahaan yang mau maju adalah terobosan inovasi.

Bagi sebuah negara, inovasi yang dilakukan oleh masyarakatnya dan dilakukan secara terus menerus akan menghasilkan terobosan baru bagi perekonomian negara tersebut. Smick, yang juga pakar strategi keuangan global mengutip sebuah studi yang berjudul “Where is The Wealth of Nations?[i]”. Latar belakang studi ini mempertanyakan faktor apa yang membuat negara-negara maju bisa sukses secara ekonomi sedangkan ada negara-negara yang mempunyai sumber daya sangat besar namun masuk dalam kategori negara kurang maju ?

Dalam kesimpulannya, studi itu menyebutkan bahwa negara maju bisa memanfaatkan dan menikmati sumber daya yang dinamakannya “kekayaan yang tak tampak”. Salah satu kekayaan tersebut adalah penghargaan terhadap kreativitas. Hal serupa disampaikan Evans (2004) yang menyatakan “Masa depan kita bergantung pada terobosan inovasi. Betul, kita harus mengimplementasikan dan mengembangkan posisi terdepan dengan efisiensi, tetapi dalam proses manajemen itu jangan pernah kehilangan visi yang menciptakan hal itu, atau posisi terdepan pastinya akan hilang.”

Inovasi adalah sesuatu yang melekat dalam diri. Di zaman yang tidak tentu ini, seringkali ketika perusahaan bangkrut dan harus mem-PHK para pekerjanya, dunia seakan mau runtuh. Para pekerja melakukan demo, frustasi dan bingung harus mencari nafkah ke mana lagi. Hal ini tentu berbeda dengan orang yang mempunyai inovasi.

[i] World Bank (2006)

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun